Danlanal Maumere Mengajak DPRD Sikka Berpikir soal Budidaya Udang Vaname

waktu baca 3 menit

Danlanal Maumere Komandan Laut (P) Dwi Yoga Pariyadi mempresentasikan Budidaya Udang Vaname dihadapan DPRD Sikka, Kamis(21/4). Foto : Athy Meaq

MAUMERE, FLORESPEDIA.id – Danlanal Maumere Kolonel Laut (P) Dwi Yoga Pariyadi, mempresentasikan budidaya udang vaname kepada pimpinan dan anggota DPRD Sikka, Kamis (21/4) siang, bertempat di Kantor DPRD Sikka.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) itu, Danlanal Maumere mengajak seluruh pimpinan dan anggota DPRD Sikka, agar selalu berpikir out of the box melalui budidaya udang vaname.

“Potensi kita sangat luas dan lebih baik dari daerah lain. Kita butuh keberanian untuk keluar dari kebiasaan lama dengan mendobrak cara baru sesuai potensi yang kita miliki,” kata Danlanal Maumere.

Danlanal menjelaskan bahwa berdasarkan amanat Undang Undang TNI No 34 Tahun 2004, bahwa dalam tugas operasi TNI selain perang, TNI berkewajiban untuk membantu pemerintah di daerah.

Sesuai perintah Presiden RI Joko Widodo, melalui reformasi birokrasi dengan menghapus pola pikir linier, yang monoton, yang terjebak dalam zona nyaman, agar masyarakat bangkit sejahtera.

“Dalam pengamatan kami, masyarakat Sikka saat ini sudah terjebak dalam zona nyaman. Artinya sudah sekian lama, adanya nelayan, namun ko’ sampai dengan tahun 2022, budidaya perikanan masih nihil,” tegas Danlanal Maumere.

Oleh karena itu, melalui materi ‘Dari Laut Sikka Bangkit’ mengembangkan ide dan inovasi baru yang bermanfaat dalam pengembangan budidaya udang vaname, dengan cara berpikir Out Of The Box.

Dimana sektor kelautan dan perikanan telah berhasil dalam peningkatan produksi, pendapatan, lapangan kerja, peningkatan konsumsi ikan maupun devisa negara melalui ekspor hasil perikanan.

Namun demikian sejumlah permasalahan masih harus diatasi untuk memacu dan mengembangkan sektor kelautan dan perikanan guna memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat.

Menurut Danlanal Maumere Kabupaten Sikka memiliki 17 pulau, dengan 66 desa pesisir yang memiliki potensi namun belum optimal dalam pemberdayaan perikanan budidaya terutama tambak udang vaname.

Sebagian besar masyarakat nelayan dan masyarakat pesisir pantai di pulau – pulau kecil masih hidup di bawah garis kemiskinan dengan orientasi daratan dan belum memiliki semangat bahari.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka Paul Bangkur menjelaskan bahwa pesisir Kabupaten Sikka mulai dari Napung Mali Mudajebak hingga Koro Kolisoro Magepanda sangat potensial pengembangan perikanan.

“Hasil survei DKP, mulai dari Wailamung sampai Magepanda, pesisir Utara Sikka sangat potensial. Kita memiliki ratusan hektar untuk pengembangan udang vaname,” kata Kadis DKP Sikka.

Presentasi pengembangan budidaya udang vaname oleh Danlanal Maumere itu, mendapat dukungan dan respon positif dari sejumlah pimpinan dan anggota DPRD Sikka.

Sidang dengar pendapat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sikka, Donatus David, merekomendasikan kepada DKP Sikka untuk mengkaji lebih lanjut untuk dibahas bersama DPRD.

“DPRD sangat mendukung ide dan gagasan Dan Lanal Maumere, termasuk dalam dukungan anggaran, untuk pengembangan budidaya udang vaname di Sikka,” kata Ketua DPRD Sikka.

Kontributor : Athy Meaq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *