Kemenko Perekonomian: Moeda Tani Farm Jadi Tempat Belajar Close Loop Pertanian Horti di NTT

waktu baca 2 menit

Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian RI, Yuli Sri Wilanti, (berjilbab) saat panen perdana cabe di Kelompok Moeda Tani Farm, Kamis (24/3/2022) sore. Foto : Athy Meaq

MAUMERE, FLORESPEDIA.id – Kelompok Moeda Tani Farm (MTF) di Maumere Kabupaten Sikka yang difasilitasi oleh Kementerian Koordinator (Kemenko) sejak awal direkomendasikan menjadi tempat belajar pertanian tanaman horti di NTT.

Hal itu dikatakan Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian RI, Yuli Sri Wilanti, dalam acara panen perdana cabe di lahan MTF, Kamis (24/3).

“Kemenko Perekonomian merekomendasikan Moeda Tani Farm menjadi tempat belajar sistem pertanian horti di NTT. Jadi siapapun bisa belajar pertanian horti,” kata Asdep Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kemenko Perekonomian RI.

Keberadaan Closs Loop MTF adalah merupakan suatu kebanggaan Kemenko Perekonomian RI selaku inisiator lintas kementrian bersama Kadin IPB Bandung.

Yuli menjelaskan bahwa sektor pertanian tanaman horti adalah sektor yang sangat membanggakan bagi Kemenko Perekonomian dimana, dalam kwartal terakhir di tahun 2021 yang lalu, dimana pertumbuhan 3,8 persen dan tertinggi dari tanaman pangan.

“Jadi ini sangat membanggakan sekali, sehingga perlu didorong untuk lebih maju, dengan melibatkan lintas sektor,” ujarnya.

Sektor pertanian tanaman horti sangat potensial dan sangat dibutuhkan saat ini. Apalagi kondisi yang terjadi di NTT bahwa sebagian besar kebutuhan horti masih didatangkan dari luar NTT.

Sementara NTT masih memiliki lahan potensial yang belum diolah. Selain itu NTT memiliki SDM pertanian yang memadai yang seharusnya dikembangkan untuk meningkatkan produksi.

“NTT ini sangat potensial. Saya sudah 4 hari di NTT. Saya dari Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Kupang dan hari ini saya di Maumere dalam rangka mendorong budidaya horti,” ungkapnya.

Wakil Bupati Sikka Romanus Woga, meminta agar generasi muda Sikka tidak menggantungkan harapan untuk menjadi PNS setelah selesai sekolah. Tetapi harus menjadi pelopor petani muda di tengah masyarakat.

“Setelah saya lihat hasil kebunya Kelompok Moeda Tani Farm, saya bangga sekali. Saya harap anak muda Sikka, jangan terlalu berharap jadi PNS, tetapi harus mampu menjadi petani sukses,” kata Wakil Bupati Sikka.

Oleh karena itu, dalam mengelola Closs Loop Moeda Tani Farm lanjut Wakil Bupati Sikka, harus mampu menjaga kekompakan, tetap membangun kemitraan dan menjaga mutu dari hasil produksi.

Turut hadir dalam acara panen perdana cabe di lahan yang dikelola MTF, Kementerian Desa, Kemenko Perekonomian, Kementerian Koperasi, serta Lembaga Perbankan dan Lembaga Mitra Closs Loop.

Kontributor : Athy Meaq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *