Ketua MUI Flores Timur: Umat Islam di Flotim agar Hidup Mengikuti Ajaran Nabi Muhammad SAW
Ketua MUI Flotim, Ahmad Bethan, SH.MAP
LARANTUKA, FLORESPEDIA.id- Pada momen perayaan Isra Mi’raj kali ini yang jatuh pada Senin 28 Februari 2022, Ketua MUI Flotim, Ahmad Bethan, SH.MAP berpesan kepada seluruh umat Islam di Flores Timur agar hidup mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
Menurut dia, orang yang tidak bangun memuliakan Allah SWT waktu subuh, maka ada empat penyakit yang kena ke dirinya. Penyakit pertama, dia selalu menghadapi kesibukan tinggi yang dia sendiri juga tidak tahu.
“Dia berpikir sibuk itu baik padahal dia lupa kalau ada waktu tertentu dia harus berhubungan dengan sang pencipta,” katanya.
Kedua, dari sisi kebutuhan, semakin terpenuhi semakin tidak puas.
Ketiga, hidup berdampingan dan harmonis di antara umat beragama adalah hal yang sangat baik. Tapi bagi orang yang tidak mendekatkan dirinya dengan Allah di pagi hari (subuh), dia tidak senang melihat hubungan baik antar umat beragama.
“Kalau dia lihat baik, itu pun hanya kamuflase,” tandasnya.
Keempat, karena waktu fajarnya ditinggalkan maka seruan baik selalu dianggap sebagai sesuatu yang buruk, karena hatinya tidak mau menerima hal baik.
Isra Miraj sendiri merupakan dua bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada saat peristiwa inilah Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
Ketua MUI Flotim, Ahmad Bethan, SH.MAP mengatakan Isra Miraj selalu diperingati umat Islam, tapi tidak untuk dirayakan. Isra Miraj biasa diperingati dengan berbagai bentuk seperti, selawatan, yasinan dan ada yang dengan hiburan rebana.
“Hampir di semua peringatan hari Isra Miraj selalu diikuti dengan pesan moral,” ujarnya wartawan, Senin 28 Februari 2022.
Secara historis, kata dia, sebelum melakukan perjalanan Isra Miraj dan mendapatkan perintah salat lima waktu, Nabi Muhammad mengalami tahun yang penuh kedukaan. Tahun itu disebut dengan nama Amul Huzni.
Hal yang membuat Nabi Muhammad bersedih lantaran beliau ditinggalkan oleh dua orang yang begitu ia kasihi.
Salah satu yang melatarbelakangi adalah wafatnya Sayyidah Khadijah, sosok yang menemani Nabi Muhammad selama 28 tahun. Selain itu, beliau juga ditinggal oleh paman beliau Abu Thalib, sosok yang selama itu menjadi penjaga Nabi Muhammad dari kaum Quraisy.
“Beliau hidup sebatang kara sampai dinobatkan sebagai nabi dan rasul sampai diangkat oleh Allah SWT. Pertanyaannya, kenapa Muhammad SWT yang dipilih? karena berdasarkan Nas Qur’an, Allah memilih kekasihnya. Kita semua nanti berpulang, tapi siapa yang menjadi kekasih Allah? Itu urusan Allah, tapi kalau Rasul dan Nabi jelas. Allah mengatakan nabi Muhammad SAW adalah kekasih-Nya. Segala sesuatu yang dilakukan nabi, insyaallah dan tiada ada yang dikatakan oleh nabi, tiada ada yang dilakukan nabi kecuali itu wahyu dari Tuhan yang maha esa,” jelasnya.
Ia mengisahkan, pada sebuah malam 27 Rajab, Nabi Muhammad diangkat oleh Allah SWT untuk Isra Miraj hingga Sidratul Muntaha untuk berjumpa langsung dengan sang pencipta.
“Isra adalah perjalanan malam hari dari Mekah, Masjidil Haram, menuju Baitul Baqdis atau Masjidil Aqsa di Palestina. Perjalanan ini menurut mayoritas ulama adalah perjalanan fisik dan batin. Sedangkan miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad dianggat menembus langit ke tujuh hingga Sidratul Muntaha,” kisahnya.
“Normalkan tidak mungkin beliau berjalan hanya dalam satu malam. Allah SWT itu maha mendengar dan maha mengetahui, sehingga kita tidak bisa menafikan dengan akal manusia,” sambungnya.