Wabup Flotim Dapat Penghargaan Wakil Kepala Daerah Terbaik dari Kemendagri

waktu baca 4 menit
Foto: Rapat Kordinasi Forum Kepala Daerah se-Indonesia, tentang penguatan wakil kepala daerah dalam penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan, 17-20 Februari 2022 di Bandung, Jawa Barat (Dokumen Wabup Flotim)

LARANTUKA-Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli mendapat penghargaan sebagai wakil kepala daerah terbaik di Indonesia dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Menteri Dalam Negeri, Tirto Karnavian melalui Direktur Evaluasi Kinerja Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia Dr.Deddy Minarwan, memberi penghargaan dan apresiasi terhormat kepada Agus Boli atas prestasi kinerja yang aktif dan berhasil dalam tugas dan kewenangan membantu kepala daerah sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah dan akur dengan kepala daerah selama memimpin Flores Timur.

Hal ini disampaikan di kota Bandung, Propinsi Jawa Barat pada kegiatan Rapat Kordinasi Forum Kepala Daerah se-Indonesia, tentang penguatan wakil kepala daerah dalam penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan, 17-20 Februari 2022

Menurut Deddy, berdasarkan kajian dan evaluasi kinerja daerah otonom di Indonesia baik propinsi maupun kabupaten diketahui sekitar 95 persen hubungan tidak harmonis antara kepala daerah dan wakil kepala daerah. Dari jumlah itu, 25 persen diantaranya konflik terbuka misalkan di kota Tegal dan beberapa wilayah di Kalimantan dan Sulawesi bahkan ada yang sampai tahap mengganggu pelayanan kemasyarakatan dan memicu konflik horisontal di tengah masyarakat.

Menurut dia, Wakil Bupati Payong Boli, layak mendapat pujian dan penghargaan nasional karena sejak dilantik, wakil bupati termuda ini terkenal enerjik dan selalu membawa solusi cepat dalam tugasnya memantau dan mengevaluasi penyelenggaran pemerintahan di wilayah kecamatan,desa/kelurahan sampai di tingkat kabupaten dan melaksanakan tugas lain yang di limpahkan kepala daerah.

Di sisi lain prestasi luar biasa Agus Boli adalah menjaga hubungan baik dengan bupati dengan kemampuan kecerdasan emosional. Prestasi luar biasa lain adalah dalam tugasnya mengawasi penyelenggaraan pemerintahan di desa/kelurahan, Agus Boli berhasil menginisiasi terbentuknya Forum Asosiasi Kepala Desa Se Flores Timur dan Asosiasi Perangkat Pemerintahan Desa se Flores Timur sebagai wadah perjuangan pembangunan bersama dan tempat diskusi solusi atas berbagai masalah sosial, masalah hukum dan pembangunan di desa/kelurahan.

Rekam jejak Wabup Agus Boli setelah dilantik dalam membantu bupati di antaranya aktif melakukan sidak pelayanan kemasyarakatan sampai di tingkat desa dan memberi solusi cepat, aktif sebagai narasumber ilmiah dalam berbagai seminar ilmiah, pendampingan pemerintahan desa/kelurahan, pembubaran porter pelabuhan Larantuka yang selalu memeras penumpang.

Selama kurang lebih dua bulan menjalani tugas bupati, ia berhasil membuat peraturan Bupati Flores Timur tentang kurikulum muatan Lokal budaya Lamaholot yang wajib diterapkan di semua tingkatan sekolah dan mengkordinasikan dana hibah infrastruktur pemerintah pusat pasca badai Seroja bulan April 2021 serta berbagai prestasi lain yang di evaluasi pihak Kementerian Dalam Negeri.

Untuk diketahui, Agus Boli kini sudah mendapatkan tiga penghargaan yakni penghargaan dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia tahun 2020 atas pendampingan pemerintah desa penggunaan keuangan desa, penghargaan dari Gubernur NTT di Sumba tahun 2020 atas ide briliant tentang metodologi pembangunan berbasis desa dan di tahun 2022 penghargaan istimewa dari pemerintah pusat.

“Sejak dilantik jadi wakil bupati, sejak hari pertama saya langsung bekerja bantu Bupati Anton Hadjon, keliling OPD, kecamatan, UPTD, desa dan kelurahan untuk awasi langsung masalah disana dan langsung mengambil solusi di tempat sampai hari ini di 250 desa/kelurahan termasuk menyelesaikan konflik besar di tengah masyarakat yang berbahaya,” ujarnya kepada wartawan, Rabu 23 Februari 2022.

“Saya bekerja dengan hati tanpa mengeluh, setiap kritik dan cercaan saya terima dengan senang hati untuk perbaikan karena saya berani mundur permanen dari DPRD waktu itu hanya karena mau kerja untuk rakyat. Bagi saya politik adalah karya kerasulan, berkorban untuk rakyat dengan suatu keyakinan barang siapa yang setia dalam perkara kecil, kepadanya akan di beri perkara besar kelak,” sambungnya.

Ia mengaku selama menjabat, ia tidak pernah berkonflik dengan Bupati, apalagi konflik yang mengorbankan rakyat.

“Hidup bukan sebuah tujuan tapi hanya sebuah perjalanan. Saya berusaha menjadi tebaik di segala lini kekaryaan. Saya tinggalkan profesi advokat saya dulu karena hidup saya sudah saya wakafkan untuk masyarakat sampai akhir hayat. Hidup harus jadi berkat bagi oranglain,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *