Lapangan Kerja di Sikka Terbatas, Bupati Lepas 42 Warga untuk Kerja di Pabrik Sawit di Kalbar

waktu baca 3 menit
Keterangan foto:Bupati Sikka bersama warga pencari kerja yang akan diberangkatkan ke Kalimantan Barat. Foto:istimewa.

MAUMERE – Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo melepas pergikan 42 pencari kerja asal Kabupaten Sikka ke Provinsi Kalimantan Barat. Mereka akan bekerja di dua perusahaan pabrik kelapa sawit di Kota Sintang dan Ketapang.

“Angkatan kerja kita banyak. Sementara ketersediaan lapangan kerja tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja. Oleh karena itu, selain tetap giat mendatangkan investor untuk membuka usaha di Kabupaten Sikka, Pemerintah Kabupaten Sikka juga mencari solusi lain, yakni mengirimkan tenaga kerja ke perusahaan-perusahaan di Kalimantan,” kata Bupati Robby Idong, sapaan Bupati Sikka, pada saat pelepasan tenaker yang bertempat di Aula Kantor Dinas Nakertrans Sikka, Jl. El Tari Maumere, pada Sabtu (19/2) malam.

Bupati menjelaskan lebih lanjut, bahwa pengiriman tenaga kerja itu merupakan bagian dari kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang didukung oleh Kementerian Tenagakerja dan Transmigrasi RI.

“Mereka di Kalimantan punya lahan luas dan kaya tetapi rakyatnya sedikit. Kita punya lahan terbatas, tetapi jumlah masyarakat cukup banyak. Beberapa bupati di Kalimantan yang adalah kawan saya di STPDN Jatinangor meminta saya untuk bekerja sama. Syukurnya, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmingrasi juga mendukung kerjasama ini. Kelak Pemda Sikka juga, dengan persetujuan DPRD Sikka, bisa berusaha di sana. Mereka mau beri kita lahan. Tapi untuk langkah pertama, kita kirim dulu saudara-saudari yang mau cepat bekerja,” kata Bupati lebih lanjut.

Adapun ke-42 tenaga kerja itu terdiri atas beberapa pekerja lajang dan 8 keluarga. Dari 8 keluarga itu, 5 keluarga akan ditempatkan di Sintang dan 3 keluarga di Ketapang. Ke-8 keluarga ini membawa pula anak-anaknya sebanyak 9 orang, sehingga jumlah total yang akan ke Kalimantan Barat adalah 51 jiwa.

Para tenaga kerja itu berasal dari beberapa desa di Kabupaten Sikka. Yakni: Desa Nitunglea (Kecamatan Palue), Desa Kolisia (Kecamatan Magepanda), Desa Manubura, Desa Nelle Urung, dan Desa Nelle Lorang (Kecamatan Nelle), Desa Koting A (Kecamatan Koting), Desa Mekendetun (Kecamatan Kangae), Desa Wolonterang (Kecamatan Doreng), Desa Kajowair dan Desa Rubit (Kecamatan Hewokloang), Desa Wairbleler, Desa Pogon dan Desa Aibura (Kecamatan Waigete).

Hadir mendampingi Bupati Sikka dalam acara pelepasan itu adalah Sekretaris Disnas Nakertrans Sikka David Darong bersama para kepala bidang dan staf.

Dalam laporannya, David Darong mengatakan bahwa rombongan tenaga kerja itu akan didampingi langsung oleh staf Disnakertrans Sikka hingga ke tempat tujuan.

Di akhir sambutannya, Bupati Robby berpesan agar para pekerja hendaknya bekerja dengan penuh tanggung jawab dan membangun komunitas yang solid dan saling mendukung dan menjaga.

“Saya harap saudara-saudara semua bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab, sehingga semua tenaga kerja kita yang akan kita kirim nanti juga dipercayai oleh pihak perusahaan. Juga harus menghormati adat-istiadat setempat.

“Juga, saudara semua harus saling menjaga, mendukung, tetap kompak. Sehingga jika ada sesuatu apapun, langsung lapor ke Pemda Sikka. Kami akan ke sana untuk membantu.

“Kami tidak kirim kamu ke hutan. Tapi ke Calon Ibukota Negara. Semoga TUHAN memberkati saudara sekalian,” pungkas Bupati.

Kontributor: Athy Meaq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *