Kunker di Sikka, Melchias Mekeng Serahkan Bantuan 2 Traktor Roda Empat dan 12 Mesin Pemipil Jagung

waktu baca 3 menit
Keterangan foto: Anggota DPR RI Melchias Markus Mekeng saat menyerahkan bantuan traktor roda empat kepada salah satu kelompok tani, Senin (14/2) pagi. Foto: Mario WP Sina.

MAUMERE-Anggota DPR RI Melchias Markus Mekeng pada Senin (14/2) pagi melakukan kunjungan kerja dalam rangka tatap muka dan dialog dengan masyarakat Kabupaten Sikka bertempat di halaman Kantor Yayasan Bapa Bangsa.

Dalam kunjungan kerja ini, Melky Mekeng menyerahkan bantuan berupa 2 unit traktor roda empat dan 12 unit mesin pemipil jagung kepada 14 kelompok tani yang tersebar dari berbagai wilayah di Kabupaten Sikka.

Kelompok tani penerima bantuan berupa Mesin pemipil jagung yakni: Kelompok tlTani Wolonbue Maju-Desa Waiara, kelompok Tani Poing Peni-Desa Tuabao, Kelompok Tani Pripong Abong-Desa Nele Lorang, Kelompok Tani Geru Hibir-Desa Ribang, Kelompok Tani Megu Moong-Desa Tanaduen, Kelompok Tani Suka Tani-Desa Teka Iku, Kelompok Tani Tebu Aur-Desa Tanduen, Kelompok Tani Nukak Noeng-Desa Umagera, Kelompok Tani Nita Holon-Desa Kokowahor, Kelompok Tani Magelahan-Desa Mekendetun, Kelompok Tani Watu Tena-Desa Mekendetun, serta Kelompok Tani Eku Tau Dapa-Desa Paga.

Sedangkan penerima bantuan traktor roda empat yakni Kelompok Tani Wolobbue Maju-Desa Waiara dan Kelompok Tani Poing Peni-Desa Tuabao.

Bantuan 12 unit mesin pemipil jagung dan 2 unit traktor roda empat diserahkan secara langsung oleh Anggota DPR RI Melchias Markus Mekeng.

Keterangan foto: Anggota DPR RI Melchias Markus Mekeng saat menyerahkan bantuan mesin pemipil jagung, Senin (14/2) pagi. Foto: Mario WP Sina.

Dalam penyerahan bantuan alsintan ini, Melchias Markus Mekeng didamping oleh Ketua DPC Golkar Sikka, Gorgonius Nago Bapa, Anggota DPRD Sikka Fraksi Golkar, Maria Angelorum Mayestatis, Antonius Hendrikus Rebu dan Fransiskus Parera. Turut hadir Anggota DPRD Florensia Klowe dan Camat Kangae Bakri Kari.

Pada kesempatan itu, Melchias Markus Mekeng mengharapkan bantuan yang diberikan pemerintah ini, bisa dijaga dengan baik oleh kelompok tani penerima bantuan.

“Saya titip pesan tolong dijaga ini bantuan dari pemerintah berupa mesin pemipil jagung dan traktor. Mesin-mesin ini juga hasil keringat dari bapak ibu sekalian yang dibayar melalui pajak APBN dan nanti diberikan kembali. Tolong dianggap ini milik sendiri, jaga ini mesin. Dia bisa bertahan lama kalau kita rawat. Kalau kita tidak rawat tentu tidak akan bertahan lama,” ungkapnya.

Dikatakan Melchias Markus Mekeng, jika mesin bantuan ini mengalami kerusakan nantinya, diharapkan kelompok tani berusaha untuk sendiri memperbaiki.

Oleh karena itu, perlu menyisihkan sedikit hasil usaha tani untuk pembelian spare part mesin pertanian tersebut

“Kalau kelompok tani ini traktornya suka kalah di bannya, piringannya, perlu diatur setiap ada musim panen sisihkan sedikit uang untuk ditabung dan pada suatu saat harus beli spare partnya. Itu harus dari kelompok tani itu sendiri. Tidak bisa berharap dari orang lain atau dari pemerintah sendiri. Ini perlu swadaya masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, dirinya akan memperjuangkan lagi kebutuhan-kebutuhan masyarakat Sikka ke depan.

Keterangan foto: Pose bersama Anggota DPR RI Melchias Markus Mekeng bersama pengurus DPD Golkar Sikka usai menyerahkan bantuan traktor roda empat, Senin (14/2) pagi. Foto: Mario WP Sina.

“Saya titip ini semua. Karena ini bukan yang terakhir. Saya akan berjuang lagi untuk kebutuhan-kebutuhan yang lain,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Melchias Markus Mekeng tidak sempat berdialog dengan ratusan warga yang hadir karena harus pamit untuk kembali ke Jakarta dengan penerbangan pesawar siang.

Ditemui terpisah, Ketua Kelompok Tani Eku Tau Dupa, Elisabeth Sinlae
mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena Kelompok Tani Eku Tau Dupa hari ini mendapatkan bantuan berupa mesin pemipil jagung dari Anggota DPR RI Melchias Markus Mekeng.

Menurutnya, dengan bantuan mesin pemipil jagung ini bisa mempermudah masyarakat Desa Paga terutama kelompok taninya untuk meringankan pekerjaan mengupas jagung.

“Bantuan ini juga bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi anggota kelompok kami,” ujarnya.

Ia mengatakan, petani yang tergabung di Poktan Eku Tau Dupa beranggotakan sejumlah 16 orang petani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *