News

Turunkan Angka Kesakitan dan Kematian, Puskesmas Lamaau Launching Program Inovasi “Sahabat Kita”

waktu baca 3 menit

LEMBATA, FLORESPEDIA.id – UPTD Puskesmas Lamaau di Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata launching program inovasi kesehatan berbasis masyarakat di Desa Lamatokan.

Program inovasi kesehatan yang diberi nama “SAHABAT KITA” ini akan menyasar semua warga di desa itu sepanjang tahun 2022. 

Dan tentunya melalui program ini, pelan-pelan desa Lamatokan diarahkan menjadi desa contoh pengentasan orang sakit terbaik dari sisi jumlah di Lembata.

“Diharapkan dengan adanya kegiatan Inovasi SAHABAT KITA ini dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian di desa Lamatokan,” tulis Kepala UPTD Puskesmas Lamaau Fransiska Listiyanti Toja dalam laporannya yang diterima media pada saat launching program Sahabat Kita di desa Lamatokan, Jumat (14/1). 

Data yang dirilis UPTD Puskesmas Lama’au tahun 2021, menunjukan bahwa jumlah orang sakit dan orang meninggal terbanyak di kecamatan itu ada di desa Lamatokan. 

Ihwal itu, pihak UPTD menggelar kegiatan Sahabat Kita untuk menekan sekaligus menurunkan angka kesakitan dan kematian warga Lamatokan di tahun 2022.

Menurut Kapus Listiyanti, Sahabat Kita merupakan sebuah program inovasi yang berorientasi pada pendekatan pelayanan kesehatan.

Dalam kegiatan itu, para pengelola program akan menyebar ke semua rumah dan menjadi sahabat curhat warga. Sepanjang hari mereka akan ditemani oleh seorang nakes dan menjadi teman curhat. 

Petugas kesehatan yang seharian bersama warga akan
mendengar dan menggali semua permasalahan. Dari situ pihak UPTD bisa mencegah dan mengobati setiap kasus demi menurunkan angka kesakitan dan kematian.

“Kegiatan inovasi Sahabat Kita dilakukan setiap hari Jumat,” katanya.

Tingginya angka orang sakit dan orang meninggal di desa Lamatokan sendiri dipicu oleh berbagai faktor. Salah satunya karena faktor usia, sakit, asupan gizi berkurang yang menyebabkan stunting dan lainnya. 

“Januari-Desember 2021 ada 22 orang dilaporkan meninggal dunia,” tambahnya. 

Sementara itu untuk angka orang sakit sendiri bisa mencapai ratusan jiwa di tahun 2022.

“HIV/AIDS : 10, TBC : 1, Hepatitis : 1, Ispa : 96, Gastritis : 105, Kecacingan : 0, DBD : 1, Ibu hamil : 28, Partus 24 (sisa bumil 4), Bayi Balita : 83, Lansia : 218, Remaja : 185, Stunting : 6 (2 membaik sisa 4), Kusta : 1, Hipertensi : 16, DM : 4, Cacat lumpuh di tempat : 5, Cacat mental : 2, ODGJ : 2,” lapornya.

Kepala Desa Lamatokan, Yohanes Esmedano Emi yang ditemui usai launching program inovasi Sahabat Kita pun merasa bangga.

Dia berterima kasih kepada pihak UPTD Puskesmas Lamaau dan mendukung kerja menurunkan angka kesakitan dan kematian di desanya melalui program inovasi Sahabat Kita. 

“Setiap bulan di hari Jumat itu pelayanan kesehatan dilakukan serentak di desa Lamatokan,” papar Yohanes, Jumat (14/1).

Dia pun berharap agar semua masyarakat wajib mendukung program tersebut karena dinilai mampu membantu menurunkan angka orang sakit dan orang mati. 

“Maka seluruh kader-kader posyandu dan semua warga harus partisipasi. Desa kita sekarang sebagai contoh dan nanti baru kita sama-sama evaluasi,” tandasnya. 

Salah satu Kepala Desa termudah di Lembata ini pun optimis realisasi program Sahabat Kita selama 2022 bisa meningkatkan ketahanan dengan menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas.

Pantauan media, usai launching program inovasi Sahabat Kita, semua para bidan dan perawat langsung mengunjungi rumah salah satu pasien Stunting.

Kunjungan rumah itu dipimpin langsung Kepala UPTD Puskesmas Lamaau Fransiska Listiyanti Toja. 

Mereka datang untuk mencari tahu apa saja yang menjadi kendala dalam menangani kesehatan pasien Stunting itu. 

Kegiatan seperti ini akan rutin dilakukan pada hari Jumat di setiap bulan sepanjang tahun 2022. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Exit mobile version