Lantik 3 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Ini Pesan Bupati Sikka

waktu baca 4 menit
Keterangan foto: Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si saat melantik PNS dalam jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Selasa (11/1) pagi. Foto:Mario WP Sina.

MAUMERE- Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, resmi melantik 3 pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemkab Sikka bertempat di Gedung Sikka Convention Center, Selasa (11/1).

Dalam sambutannya Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, mengucapkan selamat sekaligus memberi pesan kepada 3 pejabat yang telah resmi dilantik untuk tetap menjaga kesehatan.

 Ketiga pejabat ini mendapatkan rekomendasi dari komisi ASN dan dilantik sesuai peraturan perundang-undangan.

“Ini hasil profesionalitas karena seleksi mengikuti semua ketentuan – ketentuan dan tiga pejabat yang baru dilantik ini berprestasi dan mempunyai nilai yang terbaik sehingga saya selaku PPK memilih yang terbaik untuk dilantik,” kata Robi Idong.

Roby Idong mengakui bahwa ketiga pejabat yang dilantik tidak mendukung paket ROMA tetapi sebagai pemimpin besar  ia menilai ketiganya adalah orang- orang terbaik  

“Mereka ini tidak dukung saya waktu paket ROMA tapi mereka adalah orang – orang terbaik karena saya adalah pemimpin besar. Saya tidak mempertimbangkan yang seperti itu. Kadang – kadang saya dengan Bapak Wakil Bupati tidak sependapat tapi saya pemimpin besar jadi saya harus berani mengambil keputusan untuk daerah ini. Jadi tidak main – main.,” ucap Roby Idong.

Sebagai Bupati Sikka ia percaya ketiga pejabat yang dilantik ini mampu menjalankan tugas dengan sebaiknya karena persoalan di daerah ini tidak sedikit. Perlu ketahanan fisik dan stamina yang kuat.

” Saya percaya ketiga pejabat ini bisa menjalankan tugas dengan sebaik’baiknya karena persoalan di daerah ini tidak sedikit. Kita perlu orang yang punya ketahanan fisik dan stamina yang kuat untuk memimpin.

Ketersedian waktu jadi pengabdian itu kita memberikan semuanya. Mati di lapangan pun mau, jangan cengeng, kita memberikan semuanya untuk daerah dan banyak hal yang harus dilakukan.

Kepada  Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga (PPO) Y.H.Vandiron Sales.S.Sos, M.I.Kom, Bupati Sikka berpesan untuk memperhatikan terutama harus keliling semua sekolah – sekolah mulai dari PAUD/TK sampai tingkat SMA, walaupun SMA kewenangan Pemprov NTT tapi fungsi koordinasi ini harus dijalankan. Masih banyak siswa/siswi di bangku SMA/SMK itu berasal dari keluarga tidak mampu. 

Jadi bukan saja manajemen sekolah saja tapi kita harus mengurusi sampai dengan siswa. Karena siswa/siswa tiap hari datang mengeluh di saya karena kesulitan. Sebagai Bupati saya tidak langsung percaya, hanya tim saya yang harus turun ke bawah melihat situasi dan ini harus dibantu.

Kita masih kurang koordinasi karena Pemprov menyiapkan beasiswa juga tapi dari Kabupaten Sikka tidak pernah mengusulkan. Kemarin saya sudah minta 400 SMA/SMK di Sikka untuk menyampaikan profil keluarga siswa sehingga dapat kita usulkan baik beasiswa provinsi, PIP, bahkan dari Kementerian Sosial juga ada.

“Jadi kepala dinas hanya turun di tempat itu nol, tidak dapat apa – apa, tidak menemukan apa – apa. Kita harus menemukan segala sesuatu karena 60 persen warga Kabupaten Sikka ini pendidikannya SD ke bawah.
Jadi kalau kita datang, turun dan lihat pasti kita menemukan segala hal dan bisa mencari solusinya. Kerjasama antara pemerintah kabupaten, kecamatan, desa. Di atasnya ada provinsi, ada pemerintah pusat melalui kementerian, gunakan itu. Sebagai seorang kepala dinas harus lebih berkreasi, harus cerdas, harus berani, jangan pengecut.

Dirinya juga meminta Kadis PKO untuk  selalu berkoordinasi dengan Sekda dan Bupati sehingga bisa menuntaskan semua persoalan pendidikan di Kabupaten Sikka.

Kepada Yohanes B.Laba, S.T, sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, bupati berpesan harus lebih tanggap, lebih cepat karena persoalan kebencanaan kita masuk dalam kategori resiko bencana nomor 1 terbesar di NTT dan nomor 50 di Indonesia. 

Menurutnya, dengan peristiwa gempa 1992 dan catatan bencana lainnya, maka kita harus melaksanakan tanggap bencana dengan sebaik – baiknya, mengambil keputusan yang cepat. Baca aturan dan ketentuan – ketentuan yang yang berlaku biar tidak salah saat mengambil keputusan.

“Untuk itu, BPBD harus punya perencanaan tentang kebencanaan, pemetaan dalam pekerjaan sehingga ada kejadian kita sudah bisa mengantisipasi dan mengatasinya.
Jadi selamat bekerja, tegas, berani, kemudian harus membuka ruang dan
memberikan waktu untuk masyarakat Sikka dalam mengakses informasi kebencanaan.” ungkap Bupati Sikka.

Verdinando Lepe, S.Sos, sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sikka, Bupati Sikka berpesan sebagai pejabat tinggi (Eselon II) harus melindungi bawahannya dan memberikan kesejahteraan, harus cepat tanggap juga.

” Saya pernah di Pol PP jadi kalau kerja di lapangan uang juga harus cepat, jadi pak kasat harus memperhatikan itu karena kekuatan itu ada di personil. Jadi kalau personilnya lemah, energi kurang, nanti tugas – tugas tidak bisa dilaksanakan dengan baik ” jelas Bupati Sikka.

“Koordinasi juga dengan semua stakeholders, aspek kita keramahan dan membuat masyarakat sadar bukan menindak mereka seperti penjahat karena rakyat itu adalah orang baik yang harus disayangi, yang harus diatur bukan ditindak. Sayangi mereka, arahkan mereka untuk ke jalan yang benar. ” tambah Bupati Sikka.
Kontributor: Athy Meaq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *