Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Sosialisasi Perbaikan Bendungan Wairita, Sikka

waktu baca 4 menit

MAUMERE-Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II pada Jumat (7/1) pagi, menggelar sosialisasi Pekerjaan perbaikan (remedial) Bendungan Waerita di Desa Hoder, Keecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.

Sosialiasi yang dihadiri puluhan warga dari Desa Hoder dan beberapa dari Desa Wairbleler ini berlangsung di halaman salah satu rumah warga di Dusun Daranatar, Desa Hoder.

Dari pihak Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II hadir Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Agus Sosiawan ME, Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Nusa Tenggara II Alfred Lukas, PPK OP SDA II Joni Doga, konsultan perencana, konsultan pelaksana dan kontraktor pelaksanaan pekerjaan dari PT Sinar Arengka Setiamaju-PT.Selosari KSO, Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Kecamatan Waigete Karaeng Corebima,
Kepala Desa Hoder Martina Bunga, Kepala Desa Wairbleler Jafar, Tokoh Adat, tokoh masyarakat serta warga dari Desa Hoder dan Wairbleler.

Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Agus Sosiawan ME mengatakan, keberadaan Bendungan Waerita memang kita ketahui bersama bahwa Bendungan Wairita secara umur memang telah cukup lama sehingga pemerintah melalui kajian beberapa waktu lalu untuk kita melihat kembali fungsi daripada Bendungan Wairita itu sehingga bisa dimanfaatkan lagi oleh masyarakat.

“Atas dukungan seluruh masyarakat yang ada di daerah ini sehingga pekerjaan ini terwujud dan akan segera kita lakukan,” ungkap Agus Sosiawan.

Lanjutnya, inti dari sosialisasi yang digelar adalah pihaknya dari Balai Wilayah Sungai yang diwaikili oleh Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Nusa Tenggara II dan pelaksanaan kegiatannya adalah PPK OP SDA NT II akan melakukan kegiatan sehingga pagi hari ini kami ingin memohon izin dan diperbolehkan melaksanaan kegiatan di wilayah ini.

“Tentunya dalam kegiatan ada hal-hal yang tidak biasa. Ada alat-alat yang masuk kemudian tenaga kerja. Kami juga mohon dingatkan kalau ada yang kurang pas baik adat istiadat maupun kebiasan wilayah sehingga dalam pelaksanaan terjalin hubungan yang harmonis antara pekerja yang ada disini dengan masyarakat disini ,” ungkap Agus Sosiawan.

Ia menambahkan, pihaknya jug berharap masyarakat dapat memberikan akses jalan menuju ke lokasi kegiatan agar pekerjaaan bisa terlaksana dengan baik.

Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Nusa Tenggara II Alfred Lukas dalam pemaparannya menyampaikan, tujuan pihaknya menggelar sosialisasi untuk mempublikasikan/menyampaikan kepada masyarakat dan pemerintah mengenai pelaksanaan paket pekerjaan remidial Bendungan Waerita dab meminta izin serta dukungan dan pengertian dari masyarakat setempat selama proses pelaksanaan pekerjaan yang mungkin mengganggu kenyamanan hidup setiap hari.

“Seperti kebisingan yang ditimbulkan oleh bunyi kendaraan/peralatan berat, pemanfaatan jalan lingkungan sebagai jalan operasional masuk keluar kendaraan proyek, pembangunan base camp, gudang, dll,” ungkapnya.

Lanjut Alfred Lukas, kegiatan yang sudah dilaksanakan pihaknya yakni pra konstruksi;pelelangan dan persiapan pelaksanaan konstruksi meliputi koordinasi dengan Bupati, Dinas PU Kabupaten Sikka, Camat dan kepala desa setempat, persiapan akses masuk/jalan kerja dan sosialisasi.

Untuk konstruksi meliputi 9 item pekerjaan yakni; pekerjaan waduk, pekerjaan Main Dam, pekerjaan Bangunan Pelimpah, pekerjaan Intake, pekerjaan Hidromekanikal, pekerjaan fasilitas penjernihan air baku, pekerjaan pipa jaringan dan pipa distribusi, pekerjaan instrumentasi serta pekerjaan fasilitas penunjang berupa pos jaga serta gapura.

Ia juga menyampaikan, pekerjaan remedial Bendungan Waerita menghabiskan anggaran Rp.15.503.662.000 dengan waktu kerja 300 hari kalender terhitung dari 10 Desember 2021-5 Oktober 2021 dengan kontraktor pelaksana PT Sinar Arengka Setiamaju-PT.Selosari KSO.

Sementara itu Kepala Desa Hoder Martina Bunga menuturkan, hari ini masyarakat Desa Hoder merasa bersyukur dan berterima kasih dan bahagia walaupun pelaksanaan kegiatan yang sebentar lagi akan dilaksanakan karena sesungguhnya masyarakat Desa Hoder juga masih mengalami krisis air minum bersih.

“Sehingga bendungan yang sudah puluhan tahun tidak terawat, hari ini kami sudah mendapatkan angin segar bahkan sebentar lagi kami akan tersenyum karena harapan untuk air minum bersih warga masyarakat Desa Hoder dan juga Desa Wairbleler akan terpenuhi,” ungkap Kades Martina Bunga.

Dirinya juga berharap agar dalam pelaksanaan pekerjaan remedial Bendungan Wairita, warga masyarakat juga bisa dilibatkan sebagai pekerja di proyek konstruksi ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *