Penghujung Tahun, Puluhan Komunitas Gelar Kegiatan Akademik Lintas Komunitas di Lembata

waktu baca 2 menit
Keterangan foto: Para komunitas lintas sektor berpose usai kegiatan Gebyar Akademik Lintas Komunitas di Lembata, Kamis (23/12).

LEMBATA – Di penghujung tahun 2021, SMA Swasta Ile Ape bersama sejumlah komunitas di Kabupaten Lembata mengadakan kegiatan bertema “Gebyar Akademik Lintas Komunitas Lembata” pada 21-23 Desember 2021.

Beberapa kegiatan itu yakni Seminar lingkungan Hidup dan Go Green SMAIL (21 Desember 2021), pelatihan menulis dan lomba menulis puisi bagi anak sekolah tingkat SMP se-Kecamatan Ile ape ( 22 Desember 2021), pertandingan persahabatan sepak bola, Ika Wanted VS Parako Kolontobo dan malam kreasi seni dan budaya yang digelar pada 23 Desember 2021.

Komunitas yang bergabung dalam kegiatan tersebut adalah Kompas Lembata, Trash Hero Lembata, Teater Suara, Sekola Gembira, Gempar Kolontobo, Republik Kusam, IKA WANTED, Pondok Olatake, Gepak Kekar, Generasi Tanpa Kantor, Karang Taruna Kolontobo, COPA, Komunitas Lorong Pengetahuan-Hingalamamengi, Milanisti Indonesia Basis Lembata, PELITA-Lembata, Barcelonista LEMBATA, dan komunitas peduli pendidikan Lembata.

Kegiatan tersebut dimulai pada tanggal 21 Desember 2021 pukul 10.00 Wita dan dibuka oleh Sekretaris Desa Kolontobo Petrus Olaman. 

Pada kesempatan itu, dilakukan juga penanaman pohon simbolik di depan SMA SWASTA ILE APE oleh para ketua-ketua komunitas yang ada. 

Setelah pembukaan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan seminar lingkungan hidup oleh Visitorus Agustinus dari Komunitas GEMPITA- Lembata, Abdul Gafur (Penggiat budaya) dan Dominikus Karangora (aktivis lingkungan hidup Lembata). 

Alexander Taum, jurnalis yang memberikan pelatihan menulis, menyanjung kegiatan akademik yang melibatkan banyak komunitas di Kabupaten Lembata.

Menurut dia, selama ini masing-masing komunitas punya kesibukan sendiri-sendiri. Namun, kegiatan gebyar akademik ini telah menyatukan banyak komunitas di Lembata.

“Ini momentum berharga, banyak komunitas bersatu dan bergerak bersama dan berbicara tentang masalah-masalah yang ada di sekitar mereka dan plus memikirkan jalan keluarnya,” ungkap jurnalis senior di Lembata ini.

Dia berharap kegiatan serupa bisa jadi acara tahunan lintas komunitas demi menghidupkan nalar kritis anak muda sekaligus manifestasi dari aksi-aksi konkret mereka di tanah Lembata. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *