BLK Karitas Peduli Kembali Cetak 18 Anak Muda Lembata yang Paham Komputer

waktu baca 3 menit
Keterangan foto:Peserta pelatihan komputer di BLK Karitas Peduli.

LEMBATA – Balai Latihan Kerja (BLK) Karitas Peduli kembali melakukan pelatihan komputer bagi anak-anak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Pelatihan dasar-dasar komputer tersebut diberikan secara gratis kepada 18 peserta yang tersebar di delapan kecamatan di daerah itu. 

Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Karitas Peduli, Suster Margareta Ada mengatakan, konsentrasi lembaganya memberikan pelatihan bagi para anak muda itu guna menjawab tuntutan dunia kerja.

Di era yang serba kompleks ini, kata dia, anak-anak-anak lulusan SMA dan SMK bahkan para lulusan S1 harus mendapat kursus komputer agar tidak gaptek ketika bekerja.

“Era keterbukaan sehingga BLK Karitas Peduli memandang penting memberikan pelatihan komputer bagi generasi muda dan hari ini kita nyatakan mereka sudah purna mengikuti kegiatan tersebut,” kata Suster Margareta kepada di BLK Karitas Peduli, Desa Pada, Kecamatan Nubatukan.

BLK Karitas Peduli yang bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan tuturnya, sudah berhasil mencetak tiga angkatan sejak resmi didirikan tahun lalu.

Dalam patihan ini, katanya, masing-masing peserta menghabiskan waktu sebanyak 42 jam kursus untuk menguasai teori serta praktek mengoperasikan dasar-dasar komputer seperti word, power point dan excel. 

Selain itu, lanjutnya, para peserta pun mendapatkan lisensi atau sertifikat supaya bisa menjadi acuan ketika hendak melamar kerja atau membuka lapangan kerja mandiri seperti percetakan, rental jasa pengetikan dan lain sebagainya.

“Kursus dimulai sejak tanggal 13-23 Desember 2021,” ujarnya.

Instruktur BLK Karitas Peduli, Suster Domikila Kilok mengakui, selama memberikan kursus para peserta tampak antusias. 

Pihaknya juga merasakan ada progres luar biasa yang dialami para peserta selama mengikuti kursus tersebut.

“Hasil dari kursus ini mereka mampu membuat semua hal berhubungan dengan word, power point dan excel ditambah portofolio atau modul kerja mereka selama ini,” terangnya. 

Lanjutnya, dari 18 peserta itu, tidak hanya diikuti oleh mereka yang tamatan SMA/SMK tapi juga ada yang dari lulusan Sarjana.

Khusus untuk lulusan Sarjana, sambungnya, karena sewaktu dibangku kuliah mereka hanya fokus dengan mata kuliah kejuruan sehingga sangat minim mengetahui salah satu  dasar-dasar komputer seperti excel.

“Dasarnya mereka sudah bisa tapi ada beberapa yang excel mereka belum paham dengan baik,” jelasnya. 

“Supaya sewaktu melamar kerja salah satu syarat bisa menguasai IT itu mereka sudah mahir, baik yang S1 atau SMA/SMK yang memilih tidak lanjut kuliah,” sebutnya.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Lembata Rafael Betekeneng pun menaruh bangga.

Ia menuturkan, pemerintah daerah merasa dibantu dengan hadirnya BLK ini, pasalnya anak-anak lulusan SMA/SMK bahkan S1 yang mau belajar komputer bisa mengikuti kursus di BLK secara gratis.

“Kerja sama Kementerian Ketenagakerjaan dengan BLK makanya kita memberikan dukungan penuh,” ujar Rafael kepada media, Kamis (23/12). 

Dia pun menerangkan, BLK Karitas Peduli ini pun sudah mendapat ijin pelatihan secara Nasional dari Pemerintah Pusat dan mengantongi PIN dari Kementerian Ketenagakerjaan sehingga dalam kerja-kerja pelatihan tidak lagi diragukan. 

Wilibroda Ivon Ndari Dany, salah satu peserta asal Desa Balauring Kecamatan Omesuri ini pun mengaku terbantu dengan penyelenggaraan kursus komputer gratis ini. 

Selama mengikuti pelatihan, ujarnya, dia mendapat banyak sekali kompetensi terkait hal-hal dasar komputer yang tidak dia terima semasa kuliah.

“Dulu kuliah hanya belajar linear saja sesuai jurusan makanya saya agak kesulitan di program Excel, disini saya mampu tahu dan kuasai itu,” terang Ivon, alumni Undana Kupang ini. 

Dia berharap, pelatihan komputer gratis seperti ini bisa harus terus diberikan kepada semua anak muda, bukan saja bagi mereka yang hanya tamatan SMA/SMK saja tapi perlu juga bagi lulusan S1 yang belum paham benar soal komputer.

“Terutama Excel dan kalau bisa harus ada desain grafisnya juga,” tandas wanita 24 tahun ini. 

Untuk diketahui, ke 18 peserta pelatihan tersebut berasal dari kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur, Nubatukan, Atadei, Omesuri, Buyasuri dan Lebatukan. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *