Ketika Warga Diaspora Sikka di Jakarta Bantu Pembangunan Kapela di Mapitara

waktu baca 3 menit

MAUMERE, FLORESPEDIA.id – Sungguh mulia rasanya ketika semua umat Katolik ikut terlibat pembangunan rumah Tuhan.

Keterlibatan baik berupa dukungan moril maupun materil demi kelancaran pembangunan merupakan modal dasar lancarnya pembangunan sebuah Kapel kecil di bawah kaki gunung Egon di Desa Egon Gahar, Kecamatan Mapitara.

Vian Feoh, salah satu warga diaspora Sikka di Jakarta juga turut ikut serta membantu pembangunan Kapela Stasi Santo Yoseph Lere, Paroki Reina Rosari Halehebing.

Vian terbang langsung dari Jakarta menuju Desa Egon Gahar dan membawa serta 100 sak semen.

Perjalanan panjang dari Jakarta hingga menuju Kapela Stasi Santo Yoseph Lere tidaklah mudah karena setibanya di Maumere, Vian Feoh beserta rombongan langsung bergerak menuju Desa Egon Gahar, Minggu (19/12) siang.

Jalanan rusak dan cuaca ekstrem tidak menyurutkan niat baik Vian Feoh dan rombongan. Meski harus berjibaku dengan jalan berlobang, rombongan itu akhirnya tiba di Lere, Desa Egon Gahar dengan selamat dan membawa serta 100 sak semen.

Vian Feoh pada kesempatan itu mengatakan bahwa bagi dirinya, bantuan itu mempunyai nilai historis yang mana ketika pada tahun 2008 silam, dirinya pernah datang dan membantu warga Kecamatan Mapitara yang pada saat itu menjadi korban meletusnya Gunung Egon.

“Waktu itu tidak banyak yang saya libatkan dan kebetulan bertepatan dengan Pilkada dan saya tidak libatkan teman-teman media, yang kedua, pertimbangan saya adalah karena ini adalah daerah rawan bencana, nah ketika teman saya yang notabene adalah bendahara pembangunan kapela ini menghubungi saya dan saya berpikir alangkah baiknya saya datang membantu dan melihat kondisinya riilnya sekaligus sebagai antisipasi karena ini lokasi bencana, apakah disini juga sudah dibangun jalur evakuasi apabila suatu saat terjadi gunung meletus,” ujar Vian Feoh yang juga merupakan Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDIP ini.

Vian Feoh berharap, pihak-pihak lain juga turut membantu proses pembangunan kapela yang dimulai sejak tahun 2014 itu dengan sumber dana murni dari swadaya umat setempat dan beberapa donatur lainnya.

“Ini untuk memantik pihak-pihak lain yang mempunyai relasi, yang punya hubungan, yang punya kepedulian, yang punya rasa solidaritas untuk memberi semangat iman kepada sesama untuk membantu, jadi hari ini adalah titik awal untuk mengajak semua masyarakat, masyarakat NTT, masyarakat Sikka untuk bersama-sama gotong royong menyelesaikan kapela ini agar umat Katolik di Egon Gahar bisa melaksanakan ibadat,” ujar Vian Feoh.

Sementara itu, Vebronia Eni Karwayu, Bendahara Stasi Santo Yoseph Lere, Paroki Reina Rosari Halehebing yang juga sekaligus menjadi bendahara pembangunan kapela menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas bantuan tersebut.

Dikatakan Eni Karwayu bahwa kapela darurat yang sebelumnya tidak mampu menampung jumlah umat Katolik di wilayah tersebut pada saat ibadat hari Minggu dan ibadat hari raya.

“Jadi kita buat yang lebih besar agar bisa menampung umat. Pembangunan ini awalnya secara swadaya umat, batu, pasir dikumpulkan oleh umat dan semennya itu dari paroki sebanyak 100 sak,” kata Eni Karwayu.

Swadaya umat Stasi Lere untuk pembangunan kepela itu sebesar Rp 100.000/tahun. Selain itu, umat juga secara swadaya mengumpulkan batu, pasir dan juga menyiapkan tenaga mereka dan dilakukan secara sukarela.

“Jadi pengerjaan kapela ini tidak ada upah yang pasti, murni umat sendiri yang kerja, tapi kalau ada orang yang memberi lebih, kita sisihkan sedikit untuk membantu mereka,” kata Eni Karwayu.

Beberapa anak muda tampak begitu antusias menerima bantuan dari satu warga diaspora Sikka di Jakarta itu dan langsung bergotong royong mengangkat material berupa 100 sak semen tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *