Kelompok Ternak Milenial Desa Ladogahar Belajar Budidaya Ternak Ayam pada Solideo Farm

waktu baca 2 menit
Keterangan foto: Kelompok Peternak Milenial Desa Ladogahar ketika meninjau pusat peternakan ayam di Solideo Farm, Kamis(9/12) Foto: Athy Meaq.

MAUMERE- Sebanyak 16 orang dari Desa Ladogahar Kecamatan Nita Kabupaten Sikka,Propinsi Nusa Tenggara Timur yang tergabung dalam Kelompok Ternak Milenial Ladogahar, melakukan studi lapang di peternakan ayam Solideo Farm di Kloangbolat Desa Geliting Kecamatan Kewapante, pada Kamis(9/12)

Kedatangan Kelompok Ternak Milenial yang didampingi Kepala Desa Ladogahar, Ketua BPD dan perangkat desa ini dalam rangka untuk mempelajari teknis pembudidayaan ayam kampung unggulan Balai Penelitian Ternak (Balitnak) dari Solideo Farm.

Kepala Desa Ladogahar Arkadius Aries mengatakan dalam mengatasi kenakalan remaja di Desa Ladogahar kembangkan pertanian dan peternakan.

Yang sudah berjalan saat ini adalah sektor pertanian hortikultura. Setelah itu pemerintah desa mengemas program baru di sektor peternakan yang dimasukkan dalam RKPDes di tahun 2021 pengembangan ayam buras.

Program peternakan ayam kampung itu pemerintah Desa Ladogahar dianggarkan secara bertahap selama 3 tahun dengan target per kk 50 ekor, 40 ekor ayam betina dan 10 ekor ayam jantan.

“Kami akan lakukan program ini secara bertahap dalam 3 tahun ke depan melalui dana desa,” kata Arkadius

Program ini sesuai dengan program pemerintah tentang penekanan angka stunting menggunakan metode kolombia menggunakan telur dan daging ayam kampung dalam pemberian makan tambahan.

“Target kami anak muda Ladogahar akan berkantor di kebun dan di kandang ayam, untuk mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Oleh karena itu, membawa 16 anak muda dari Ladogahar datang untuk melihat langsung dan belajar di peternakan ayam KUB Solideo Farm. Mulai dari cara pemeliharaan, pakan serta obat obatan

Erick Paji Wakil Ketua BPD Desa Ladogahar, mengatakan kelompok peternak milenial Ladogahar merupakan kelompok permanen untuk memudahkan mengakses anggaran dan belajar bersama. Kelompok menjadi wadah belajar bersama.

“Kita punya barang, tanpa bekerja sama yang baik maka harga akan ditentukan oleh pasar. Tapi kalau berkelompok kita bisa menentukan satu harga di pasaran,” ujarnya.

Pengelola Solideo Farm, Rofin Sere Muda, mengatakan memulai sesuatu hal yang sulit. Membutuhkan komitmen yang tinggi, modal dan keterampilan khusus terutama dalam usaha ternak ayam kampung.

“Memulai itu sulit, butuh kegigihan, ketekunan dan fokus terutama dalam usaha ayam kampung. Jatuh bangun itu biasa, tetapi harus bangkit setiap kali jatuh dalam usaha,” kata Rofin.

Kelompok Ternak Milenial Ladogahar adalah merupakan plasma yang akan menjadi perhatian khusus ke dari Solidio Farm. Untuk itu akan selalu mendampingi mulai awal sampai kelompok itu mandiri.

Kontributor: Athy Meaq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *