Bisnis & Koperasi

HI dan CIS Timor Dirikan Pasar Inklusi Pertama di Lembata

waktu baca 2 menit
Keterangan foto: Bupati Lembata, Thomas Ola saat meresmikan Pasar Inklusi pertama di Lembata.

LEMBATA – Lembaga Humanity and Inclusion (HI) dan CIS Timor
mendirikan Pasar Inklusi pertama di Desa Duawutun, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata.

Konsep pasar inklusi sendiri merupakan bagian dari advokasi tentang ekonomi inklusi dan berkelanjutan terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan kepala keluarga dan penyandang disabilitas di Lembata.

Menurut Penanggung Jawab Program HI, Melki Habel, program inklusi bagi kelompok rentan seperti perempuan kepala keluarga dan penyandang disabilitas sudah dijalankan di Desa Pada, Kelurahan Selandoro dan Desa Duawutun.

“Tujuan untuk pertumbuhan ekonomi inklusif dengan kerja sama dengan organisasi masyarakat dan kolaborasi dari beberapa dinas sesuai RPJMD,” ungkap Melki Habel dalam launching Pasar Inklusi di Desa Duawutun, Kamis (9/12). 

Menurut dia, fokus program ekonomi inklusi berkelanjutan itu ditujukan kepada perempuan kepala keluarga, difabel, dan warga pra sejahtera. Totalnya ada 75 warga dampingan di desa Pada, Duawutun dan Kelurahan Selandoro. 

Peresmian pasar inklusi ini juga menandai berakhirnya pendampingan penerima program yang sudah berjalan selama 8 bulan. Pengelolaan pasar pun diberikan kepada Pemda Lembata.

Kepada wartawan, Kamis (9/12) usai peresmian, Bupati Lembata Thomas Ola menyanjung dan memberi apresiasi kerja advokasi HI dan CIS Timor. 

“Kita mesti tiru model pasar ini. Lalu melaksanakan, bagaimana pemerintah bisa melanjutkan program seperti ini,” kata Bupati Thomas usai acara peresmian.

Thomas Ola meminta Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Lembata untuk membuka satu pasar inklusi lagi di wilayah tengah dan timur Lembata. Tujuannya yakni memperluas jangkauan pasar bagi kelompok rentan

“Kita replikasi program ini. Ini model yang baik, kita mesti tiru, dengan mengadopsi dengan apa yang sudah ada di sini (pasar inklusi desa Duawutun),” tandasnya.

Menurut dia, konsep yang diterapkan HI dan CIS Timor menunjukan kepada pemerintah supaya membuka akses bagi kelompok rentan terutama penyandang difabel, perempuan kepala keluarga dan anak-anak perempuan milenial di Lembata.

Pantauan media, dalam launching pasar inklusi itu beragam kuliner lokal dipamerkan, termasuk juga menyediakan tenun dan produk pangan dan kerajinan tangan yang dihasilkan sendiri oleh kelompok rentan yang didampingi HI dan CIS Timor.

Letak pasar inklusi ini cukup strategis, berada di pinggir jalan utama, persisnya di samping Kantor Camat Nagawutung.

Wisatawan yang menikmati keindahan pantai di wilayah Loang, Mingar hingga Lamalera bisa sejenak mampir di tempat ini sebelum kembali ke Kota Lewoleba. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Exit mobile version