Vox Point Indonesia Hadir di Sikka, Wadah Baru Gerakan Orang Muda

waktu baca 4 menit

MAUMERE, florespedia.id – Vox Populi Institute Indonesia atau Vox Point Indonesia merupakan sebuah ormas Kerasulan Awam (Kerawam) Katholik. Ormas ini menjadi wadah pergerakan dan pengaderan, pemberdayaan dan kajian sosial politik serta kebangsaan bagi umat Katolik di seluruh wilayah Indonesia.

“Hari ini salah satu bukti bahwa kehadiran Vox Point Sikka menunjukan eksistensi gerakan orang muda yang berada di Kabupaten Sikka. Hari ini juga merupakan catatan baru bagi generasi Kabupaten Sikka di mana Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Vox Point Indonesia Kabupaten Sikka Periode 2021-2025 resmi hadir di Sikka dan dilantik oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Vox Point NTT, Herman Seran,” kata Ketua DPW Vox Point Indonesia Sikka, Firmus Raf Martin, S.T di Hotel Sea World Club Maumere.

Acara pengukuhan kepengurusan tersebut bertempat di Gereja Paroki Quasi St. Gabriel Waioti di jalan jendral Sudirman Kelurahan Waioti Kecamatan Alok Timur pada minggu (5/12) di awali dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh RD Lorens Noi Pastor Paroki St. Thomas Morus Maumere.

Firmus dalam sambutannya mengatakan bahwa, ada sebuah semangat dan catatan mengapa Vox Point Indonesia harus berada di Kabupaten Sikka. Menurutnya, sejak dia bergabung dan menjadi salah satu pendiri Vox Point di Provinsi Papua, banyak tokoh-tokoh Papua yang sangat simpati dengan ormas ini karena mengayomi seluruh komponen yang ada, baik akademisi, LSM, ASN, TNI-Polri sehingga semuanya boleh bergabung di wadah ini.

“Perjalanan Vox Point di tanah Papua itulah yang memberikan saya sebuah semangat baru untuk kembali dan berbakti kepada Nian Tana sebagai putra daerah Kabupaten Sikka,” terang mantan Sekretaris DPD Vox Point Provinsi Papua Periode 2017-2020 ini.

Saat Vox Point Indonesia sudah berada di Kabupaten Sikka dan ketika semua potensi akan digabungkan, maka Firmus meminta tanggung jawab bersama dari seluruh pengurus dan anggota untuk menjadikan Sikka sebagai pilot project Vox Point di seluruh Indonesia.

Dia mencontohkan salah satu petani milenial di Kabupaten Sikka yaitu Yance Maring, yang mengembangkan sistem irigasi tetes dengan menggunakan smartphone. Keunggulan yang dimiliki oleh Yance ini, akan menjadikan sebuah potensi besar apalagi Yance juga berada di deretan pengurus Vox Point Sikka

“Jadi ketika anda ingin belajar tentang petani milenial maka datanglah ke Sikka, ada Yance Maring dan masih banyak yang lainnya lagi,” ujarnya.

Terkait soal politik, dirinya menegaskan bahwa pihaknya tetap tegak lurus dan tidak pro ke partai mana pun atau warna apa pun. “Saya minta semua pengurus dan anggota harus tetap tegak lurus. Bahwa mendukung pemerintah, kita wajib mendukung. Tapi secara komunikasi politik perlu kita bangun, jangan umbar-umbar di media sosial, pandangan politik kita juga harus berkualitas dan berbobot,” bebernya.

Ketua DPD Vox Point Indonesia Provinsi NTT, Herman Seran dalam sambutannya mengemukakan bahwa, persoalan terbesar di NTT adalah kemiskinan, sehingga perlu didorong melalui pengembangan dan penguatan ekonomi.

“Masalah ekonomi merupakan masalah bersama. Kita harus fokus di ekonomi karena tanpa ekonomi yang kuat kita akan terus terbelakang. Sikka adalah tempat di mana koperasi berjalan dengan baik dan kalau kita bicara ekonomi kerakyatan, Sikka itu selalu disebut. Jadi saya minta teman-teman di Sikka tolong pelopori itu melalui koperasi,” imbaunya.

Menurut Herman, jika berbicara mengenai politik, jangan hanya mereduksi sekedar urusan politik praktis namun harus dijalankan melalui politik gagasan juga. Sehingga Bonum Commune itu bisa berjalan lebih efektik dan tidak salah kaprah.

“Jadi kalau kita mau berdikari, maka kita harus mempunya fondasi yang kuat untuk menyokong orang-orang muda kita. Tapi satu yang tidak boleh kita lupa, kita membangun semua itu di atas Kristus,” tuturnya.

Herman juga mengapresiasi kerja keras panitia mulai dari proses perekrutan anggota, persiapan materi acara, hingga pada pelantikan. Dia berharap agar kepengurusan yang baru dilantik, tetap menjaga nama baik marwah organisasi sebagai wadah bagi anggota untuk belajar mengembangkan potensi dan kemampuan diri.

Sementara, Yohanes Handojo Budhisedjati, Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia menuturkan bahwa Vox Point merupakan sebuah ormas Katholik yang resmi dan sah, yang memperjuangkan hak-hak masyarakat melalui politik kemasyarakatan dan kenegaraan.

Handojo sapaannya meminta para kadernya agar tetap solid dan berjuang bersama sehingga dapat melahirkan kader muda Katholik yang siap menjadi pemimpin bangsa dan negara ke depannya, demi Indonesia yang lebih maju. “Kami berharap, mudah-mudahan masyarakat dapat menerima dengan baik keberadaan Vox Point Indonesia di Kabupaten Sikka,” ungkapnya.

Kontributor  : Athy Meaq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *