4 Sekolah Semarakan Pameran dan Pentas Seni GSMS Kabupaten Sikka Zona 1

waktu baca 3 menit

Foto : Pementasan pertunjukkan seni tari pada kegiatan GSMS Zona 1 yang diselenggarakan di halaman SMP Yapenthon ll Maumere,Senin (29/11). Foto : Athy Meaq

MAUMERE, florespedia.id– Pentas seni karya siswa peserta program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Kabupaten Sikka zona 1 tahun 2021 digelar di halaman sekolah SMP Yapenthon ll Maumere pada Senin (29/11).

GSMS yang diinisiasi Kemendikbud ini, di Kabupaten Sikka dibagi dalam 9 zona. Zona 1 melibatkan 4 sekolah yakni SDI Waioti, SDI Manunai Jalan Brai, MTs Ataqwa Beru  dan  SMP Yapenthon ll Maumere.

Pentas seni ini mengusung tema “Melalui GSMS Kita Bangkitkan Kreativitas Seni Siswa Sebagai Impian Sekolah Berbudaya Dan Bermartabat” tersebut dibuka oleh Kabid Pembinaan SMP Dinas PKO Kabupaten Sikka, Ferdinandus Sixtus Siang.

Ferdinandus Sixtus Siang dalam sambutan menjelaskan, GSMS merupakan program Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

“Kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) di Kabupaten Sikka sudah berlangsung sejak tahun 2018. Kabupaten Sikka secara penuh dipercayakan oleh kementerian untuk kegiatan GSMS dan cukup sukses mulai dari proses persiapan, pembelajaran sampai dengan pementasan yang merupakan puncak dari GSMS,” jelas Ferdinandus.

Program GSMS ini, kata Ferdinandus, untuk menjalin kerja sama yang bersinergi antara sekolah dengan para seniman serta menumbuhkan budaya sekolah yang sehat, menyenangkan, mengasyikkan, mencerdaskan dan menguatkan karakter yang nantinya diharapkan dapat membentuk dan membangun sikap kreatif, apresiatif dan inovatif bagi para siswa.

 “Siswa diharapkan mendapat pengetahuan tentang kerja kreatif sekaligus belajar proses kreatif seniman dalam berkarya,” jelas Ferdinandus.

Ferdinandus menambahkan program GSMS ini, karena dikerjakan dalam waktu yang terbatas, tidak bertujuan muluk-muluk mencetak para siswa peserta program ini menjadi seniman, melainkan meningkatkan apresiasi siswa terhadap kesenian dan juga sebagai wahana penguatan karakter siswa.

Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah ini harus dipahami bukan sekadar mengajarkan kesenian sebagai proses kreatif kepada para siswa, tetapi juga wahana penguatan karakter melalui penanaman dan penyerapan nilai-nilai positif yang terkandung dalam kesenian itu.

“Program GSMS yang diselenggarakan agar siswa memahami dan dapat mengasah kepekaan terhadap nilai-nilai positif seperti nilai kejujuran, keberanian, solidaritas, dan kebinekaan,“ ujarnya.

Kepala sekolah SMPK Yapenthon ll Maumere, Cornelius Soge menyampaikan terima kasih kepada Dinas PKO Kabupaten Sikka yang sudah mempercayakan SMP Yapenthon ll sebagai penyelenggara kegiatan GSMS Zona 1.

“Terima kasih kepada Dinas PKO Sikka atas kepercayaannya. Program GSMS ini  mendapat respons positif dari para seniman, sekolah, dan para siswa ,”ungkap Cornelius Soge.

Ia menjelaskan tujuan Gerakan Seniman Masuk Sekolah diantaranya untuk menumbuhkan minat bakat peserta didik dibidang seni budaya, menjalin kerja sama dan sinergi antara sekolah dengan seniman.

Materi Gerakan Seniman Masuk Sekolah meliputi Seni pertunjukan yakni Seni musik atau seni suara, Seni tari dan Seni Teater. SMP Yapenthon ll memilih seni Kriya.

“GSMS kami rayakan dengan Pementasan gelar karya siswa bersama berupa, pentas  seni tari, seni musik, dan pentas kriya,” jelas Cornelius.

Proses Belajar Mengajar kegiatan GSMS berlangsung selama 4 bulan dengan 16 kali pertemuan. Hasil karya siswa ini kemudian dipentaskan diruang publik.

 “Gelar karya seni siswa di ruang publik agar karya siswa bisa dinikmati masyarakat luas. Selain itu, mengapresiasi karya para siswa dan seniman yang sudah terlibat dalam program ini,” tutur Cornelius Soge.

Kontributor : Athy Meaq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *