SMPN 3 Wulanggitang Flotim Jadikan Olahraga Selancar sebagai Pelajaran Ekstrakurikuler

waktu baca 3 menit

Foto : Penyerahan papan selancar kepada lembaga SMPN 3 Wulanggitang sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Foto : Istimewa

LARANTUKA, florespedia.id – Sebanyak 20 pelajar SMP Negeri 3 Wulanggitang mendapat kesempatan baik karena diundang menjadi peserta dalam pelatihan selancar yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur dalam kegiatan Festival Bale Nagi, 2019 silam menyisipkan satu kegiatan eksebisi selancar di pantai Rako.

20 pelajar itu berasal dari desa-desa di pantai Selatan Wulanggitang diutus menjadi peserta bersama dua orang pendamping, Bachtiar Aziz Syahbana dan Hendrikus Reo.

Dalam pelatihan itu, dinas pariwisata menghadirkan beberapa instruktur dari Rote Ndao yakni, Rudolf O. J. Frans Mandeto, Yohanes Duad Killy dan Daniel Killy. Ketiga instruktur yang tergabung dalam Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) memberikan pelatihan selancar kepada para peserta pelatihan selama tiga hari.

“Dalam pelatihan ini para peserta tidak hanya mendapat teori tentang selancar tetapi lebih banyak melakukan praktek berselancar. Berlatih berdiri di atas papan selancar sambil meluncur dengan ombak,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Flotim, Petrus Pemeng Liku kepada wartawan, Sabtu (27/11)

Ia mengatakan, kemampuan menaklukkan ombak ini membawa dua siswa SMPN 3 Wulanggitang terpilih sebagai peserta terbaik, yaitu Yohanes Mario Beda Rotan dan Antonius Solo Soge. Atas prestasi kedua siswa ini, mereka dihadiahi sebuah papan selancar.

Papan selancar ini kemudian diserahkan kepada lembaga SMPN 3 Wulanggitang di lapangan multi fungsi Spentig Hewa.

Kepala SMPN 3 Wulanggitang, Kristina Sabu Punang, mengapresiasi para peserta pelatihan selancar yang mewakili lembaga pendidikan SMPN 3 Wulanggitang.

“Atas nama lembaga, saya mengucapkan terima kasih kepada 20 siswa duta Spentig Hewa yang telah ikut ambil bagian dalam pelatihan selancar di pantai Rako. Kalian telah menunjukkan tanggungjawab dengan mengikuti kegiatan tersebut sampai selesai. Dan lebih membanggakan lagi, duta kita terpilih menjadi peserta terbaik,” katanya.

Menurut dia, ke depan olahraga selancar akan dijadikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 3 Wulanggitang.

“Ketika anda mengikuti pelatihan selancar dengan baik, ini membuktikan bahwa pelajar kita punya bakat dalam olahraga selancar. Potensi ini harus terus dikembangkan. Dengan menerima papan selancar ini berarti selancar akan kita jadikan sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler. Setiap hari Sabtu, dalam kegiatan ekstrakurikuler, semua pelajar boleh berlatih selancar di pantai Rako,” ungkapnya.

Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak saja memiliki wisata religius Semana Santa yang mendunia, namun juga memiliki panorama alam pantai yang indah. Salah satunya adalah Pasir Timbul di Dusun Meko, Kecamatan Witihama.

Di balik keindahan alam yang mempesona, pantai di Flotim juga menyimpan potensi lain yaitu sebagai arena surfing atau popular disebut selancar. Sebagai propinsi kepulauan, NTT memiliki banyak pantai dengan memiliki ombak yang besar. Pantai dengan ombak besar ini sangat bagus untuk aktivitas surfing atau selancar. Tidak heran NTT menjadi surga bagi para peselancar.

Selain Nemberala di Kabupaten Rote Ndao yang sudah mendunia, kabupaten Flores Timur juga memiliki pantai dengan ombak yang menjanjikan bagi para peselancar. Pantai Rako namanya. Sebuah pantai di wilayah Selatan kecamatan Wulanggitang, tepatnya di desa Hewa. Pantai yang menghadap ke laut Sawu ini memiliki hamparan pasir putih dan juga ombak yang cocok untuk aktivitas selancar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *