Indahnya Taman Doa Bukit Fatima, Destinasi Wisata Religius Baru di Flores Timur

waktu baca 2 menit

Foto : Taman Doa Bukti Fatima di Sam Dominggo, Kota Larantuka

LARANTUKA, florespedia.id – Larantuka sebagai Ibukota kabupaten Flores Timur dikenal sebagai kota ‘Reinha Rosari.’ Sebutan itu identik dengan ritual keagamaan umat Katolik setempat, secara khusus penghormatan kepada Bunda Maria (Tuan Ma) yang dikenal dengan prosesi tahunan ‘Semana Santa’ setiap Jumat Agung menyambut hari raya Paskah.

Kuatnya pengaruh tradisi Portugis di daerah tersebut berdampak pada pembangunan sejumlah tempat rohani termasuk berdirinya tarekat religius Susteran Puteri Reinha Rosari (PRR) yang didirikan oleh Uskup Pertama, Mgr. Gabriel Manek.

Di tengah wacana pembangunan infrastruktur di berbagai sektor oleh pemerintah daerah setempat, Masyarakat (umat) Flores Timur dengan penuh antusias menyambut pembangunan Taman Doa Bukit Fatima San Dominggo sebagai aset destinasi religius.

Lokasi ini diresmikan bertepatan dengan peringatan 100 tahun penampakan Bunda Maria Fatima.

Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli mengatakan Taman Doa Bukit Fatima itu didirikan berkat kerja sama Pemda Flotim dan Vatikan.

“Ini wujud bahwa Larantuka sebagai kota religius. Kerja sama kota kembar, Larantuka dan Vatikan. Siapa saja yang ke Larantuka, silakan datang ke Bukit Fatima. Ini bukan saja sebagai tempat berdoa umat Katolik tapi untuk semua umat. Di bukit ini, kita seperti berada di atas awan. Viewnya sangat indah. Dari atas kita melihat indahnya pulau Solor dan Adonara dibatasi selat Gonsalu,” ujarnya kepada wartawan, Rabu 17 November 2021.

Ia mengatakan, pemerintah daerah perlu mendukung hal ini sebagai salah satu destinasi wisata religius baru di Flores Timur.

“Taman Doa Bukit Fatima ini memang merupakan tempat yang sangat tenang bagi masyarakat atau umat Katolik untuk berdoa. Diharapkan Taman Doa ini menjadi destinasi wisata rohani bagi para wisatawan selain potensi wisata yang lain di daerah ini,” katanya.

Ia berharap kehadiran Taman Doa Bukit Fatima menjadi simbol toleransi untuk menciptakan kerukunan, perdamaian dan kekeluargaan sebagai suatu persekutuan di antar-umat beragama.

“Taman Doa Bukit Fatima bukan hanya menjadi simbol bangunan fisik semata, melainkan harus menumbuhkan semangat religius melalui toleransi antar-umat beragama, solidaritas dan perdamaian serta kekeluargaan yang harmonis,” jelasnya.

Ia menambahkan, semangat toleransi dan solidaritas antar-umat beragama dan lintas-suku di Flores Timur sudah terbangun sejak dahulu hingga sekarang. Hal itu diharapkannya agar tetap dijunjung tinggi dan dirawat bersama di tengah berbagai latar belakang perbedaan.

“Semangat toleransi harus tetap dijunjung tinggi meski kita berbeda keyakinan agama baik Protestan, Hindu, Budha, Islam maupun Katolik. Kita harus hidup berdampingan secara damai, toleran, saling menghargai, mencintai dan bersaudara,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *