AHP Serahkan Beasiswa KIP Kuliah dan Sosialisasi Kampus Merdeka di Akademi Keperawatan St.Elisabeth Lela
MAUMERE – Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDI Perjuangan , Dr. Andreas Hugo Pareira pada Rabu (27/20) siang, menyambangi Kampus Akademi Keperawatan (Akper) Santa Elisabeth Lela untuk menyerahkan secara langsung bantuan beasiswa bagi mahasiswa melalui Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan juga Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Selain menyerahkan bantuan beasiswa tersebut, Andreas Hugo Parera juga berkesempatan memberikan sosialisasi terkait Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Dikatakannya, tahun 2021 ini kampus Akper Santa Elisabeth Lela mendapat bantuan beasiswa KIP Kuliah sebanyak 58 orang dan UKT (Uang Kuliah Tunggal) sebanyak 48 orang.
” Saya juga sampaikan di kampus ini Kampus Akper Santa Elisabeth Lela ini tahun mendapatkan bantuan beasiswa kuliah sebanyak 58 orang. Untuk mahasiswa yang lolos seleksi kemarin saya buat pengumuman dari sini mendapatkan 58 orang untuk Beasiswa PIP dan 48 mahasiswa penerima UKT, ” jelas Anderas Hugo Parera.
Besaran nilai beasiswa baik PIP maupun UKT sesuai dengan program studi. untuk Program Study terakreditasi C mendapat beasiswa sebesar Rp 2,5 juta, Program Study Terakreditasi B sebesar Rp 4,5 juta, Program Study Terakreditasi B, sebesar Rp 8 juta hingga Rp 12 juta.
“Mereka mendapat beasiswa sesuai dengan program studi. Jadi kalau program studi yang mereka dapat diakreditasi C mereka akan dapat beasiswa sebesar Rp 2,5 juta, Terakreditasi B sebesar Rp 4,5 juta, Terakreditasi A sebesar Rp 8 juta hingga 12 juta tergantung dari program studi yang mereka pilih. Begitu juga dengan beasiswa PIP mereka akan dapat bantuan per semester sesuai dengan Akreditasi mulai dari Rp 2,5 juta hingga 12 juta. Selain itu setiap bulan mahasiswa akan mendapat biaya akomodasi sebesar Rp 800 ribu,” ungkap AHP.
Dalam sosialisasi terkait Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, AHP mengatakan, saat ini mahasiswa mempunyai kesempatan bukan hanya untuk kuliah ditempat ini tetapi program perputaran.
” Saya sampaikan ke anak-anak. Mereka ini juga suatu saat bisa pindah kuliah misalnya di Kampus Atmajaya tidak harus dibidang keperawatan tetapi mereka punya minat study yang lain ,” jelas AHP.
Lanjutnya, untuk menjadi kampus Merdeka, Kampus Akper St Elisabeth Lela harus melakukan kerjasama dengan kampus lain di Indonesia dan masuk ke Link dan Assosiasi Perguruan Tinggi Katolik.
” Maka tadi saya sarankan mereka masuk dengan kerjasama dengan Link Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik dengan Keuskupan. Tapi tadi ketua yayasan bilang kampus Akper Santa Elisabeth Lela sudah ada Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik untuk bidang pendidikan vokasi ,” ujarnya.
Menurut Andreas Hugo Parera, program Kampus Merdeka sangat bagus karena banyak program yang bisa dilihat di website.
“Jadi ini bagus mereka bisa saling kontrak dengan mahasiswa kemudian ada banyak program yang bisa mereka ikuti dengan melihat di website ,” ujarnya
Lanjutnya, program Kampus Merdeka ini bagaimana kampus membantu memfasilitas mahasiswa.
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga membantu surat usulan atau proposal untuk penelitian baik mandiri maupun kelompok dengan cara membuka link.
“Sekarang ini kesempatan terbuka, hanya bagaimana mereka punya niat untuk meningkatkan kompetensi mereka ,” ujarnya.
Pantauan media ini, hadir dalam kegiatan ini, Anggota DPRD NTT Emanuel Kolfidus, Staf khusus DPR RI, Ketua Yayasan Santo Lukas Keuskupan Maumere RD. Fidelis Dua, Pr, Direktur Akper St. Elisabeth Lela, para dosen dan pegawai serta mahasiswa Akper St. Elisabeth Lela.
Kontributor Athy Meaq.