Pelaku Usaha Beri Latihan Keterampilan Bagi 38 Difabel di Sikka
MAUMERE – Para pelaku usaha di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) meliputi bengkel las, kayu, sepeda motor, pengolahan pangan lokal, salon dan kursus menjahit, memberikan pelatihan kepada 38 difabel selama 16 hari.
Kegiatan pelatihan berempat di Mai Sai Kedai Pangan Lokal, Jalan Mgr. Soegiyopranoto, Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.
Pelatihan ini merupakan program dari Kementrian Sosial (Kemensos) lewat kegiatan rehabilitasi sosial berbasis komunitas melalui dukungan dunia usaha.
“Ada 38 orang yang akan mendapatkan pelatihan dan disebar ke 6 jenis usaha yang ada di Kota Maumere,” kata Samuel Bulu, staf Balai Rehabilitasi Sosial, Penyandang Disabilitas, Sensorik Rungu Wicara, Efrata Kupang, saat ditemui, Selasa (26/10).
38 difabel yang mengikuti softskill ini akan mendapatkan pendampingan dari instruktur dalam upaya mendalami pelbagai keterampilan seperti menjahit, pertukangan, salon, las, bengkel motor, dan aneka keterampilan lainnya.
Samuel menjelaskan, para peserta pelatihan akan mengikuti pelatihan selama 16 hari dimana dalam seminggu ada 4 hari pelatihan selama minimal 6 jam.
Sedangkan jam pelatihan termasuk harinya tidak menutup kemungkinan bertambah tergantung kepada perusahaan dan koordinator di masing-masing jenis usaha yang diikuti.
Dikatakan Samuel, peserta memilih jenis pelatihan yang akan diikuti tergantung kepada bakat dan minat yang dimiliki sehingga diharapkan bisa menerapkannya usai pelatihan.
“Tidak menutup kemungkinan peserta pelatihan akan melanjutkan pelatihan di tempat tersebut dan bisa bekerja di perusahaan tersebut bila sudah memiliki keterampikan,” ucapnya.
Samuel mengakui para disabilitas kalau diberdayakan mereka mempunyai kemampuan yang luar biasa apalagi dengan adanya pelatihan sehingga memiliki keterampilan.
Kontributor Athy Meaq