Pemotor Terjungkal Akibat Lubang Jalan Nasional di Desa Hoder, Sikka, Dibiarkan Belum Ditambal
MAUMERE-Lubang jalan yang berukuran besar pada ruas jalan nasional di Dusun Daranatar, Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka “makan korban”.
Seorang pengendara kendaraan bermotor mengalami kecelakaan tunggal saat melintasi 2 lubang jalan yang belum ditambal di area jalan nasional tersebut.
Pantauan media ini pada Rabu (21/10) pukul 17.55 WITA, tampak pengendara kendaraan yang berboncengan melintasi jalan dari arah Larantuka menuju Maumere, terjatuh di lubang jalan tersebut karena tidak mengetahui adanya lubang pada lintasan jalan tersebut.
Warga memenuhi area badan jalan menyaksikan 2 orang pengendara motor yang terjungkal tersebut.
Menurut pengakuan warga di lokasi kejadian, pengendara motor itu memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, namun saat di tikungan yang ada lubang jalan, ia berusaha mengerem untuk memperlambat laju kendaraan namun karena sudah begitu dekat dengan lubang jalan yang dipenuhi hamparan kerikil kecil tersebut, ia pun terjatuh bersama seorang wanita yang diboncengnya.
Wanita yang dibonceng tampak terlempar di sisi kanan jalan sedangkan pria tersebut mengalami luka pada bagian leher dan tangan. Mereka pun ditolong oleh warga Daranatar dan kemudian dilarikan ke RS. Kewapante.
Pantauan media ini pada Kamis (22/10), tampak tidak ada rambu-rambu penanda dari pihak Balai Jalan Nasional membuat pengendara tidak mengetahui ada lubang pada jalan tersebut.
Ada 2 lubang jalan yang saling berdekatan persis pada tikungan dekat Jembatan Wairita. Dua lubang jalan tersebut lebarnya mencapai setengah badan jalan. Akibatnya, kendaraan yang berpapasan harus saling mengalah jika ingin terhindar dari tabrakan.
Terlihat lubang jalan pada ruas jalan tersebut tampak sudah dibersihkan oleh pihak terkait, kerikil kecil pun terlihat sudah digelar pada lubang jalan, namun sampai hari ini pekerjaan penambalan lubang jalan (patching) belum juga dilakukan.
Salah seorang warga Desa Hoder, Julius Juli mengatakan kondisi badan jalan yang berlubang ini sungguh membahayakan pengendara kendaraan yang melintasi ruas jalan nasional tersebut setiap hari.
Menurutnya, selain kondisi lubang badan jalan yang lebar hampir mencapai setengah badan jalan, menyulitkan kendaraan yang melintas berpapasan.
“Kondisi lubang jalan yang lebarnya hampir mencapai setengah badan jalan berisiko menimbulkan tabrakan, jika kendaraan yang lewat dengan kecepatan tinggi, karena kalau kendaraan ambil luar, itu sudah memasuki badan jalan sisi kiri, jika meljntas dari arah Larantuka. Begitu pun sebaliknya,” ungkapnya.
Lanjut Julius Juli, sebelumnya badan jalan itu hanya berlubang saja kemudian ada petugas datang membersihkan lubang jalan dan menghampar kerikil kecil di lubang jalan, tetapi sampai hari ini, lubang jalan belum juga ditambal.
Kondisi lubang jalan terus dibiarkan tentu akan “makan korban” karena pada sisi jalan juga tidak dipasang rambu – rambu penanda bahwa jalan sedang rusak.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan