Komunitas Bonsai Lembata Ramai-Ramai Pamerkan Bunga Hasil Kawin Silang

waktu baca 2 menit

LEWOLEBA – Komunitas Bonsai Lembata (KBL) menggelar pameran bonsai di Taman Kota Swaolsa Titen, Kota Lewoleba.

Hal ini dilakukan untuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun Otonomi ke-22 Kabupaten Lembata, 12 Oktober 2021 beberapa hari lalu. Pameran akan berlangsung hingga 28 Oktober 2021 mendatang.

“Ini murni swadaya anggota komunitas. Kami patungan untuk bisa menggelar pameran ini. Awalnya, kami rencana tiga hari sampai tanggal 15 Oktober 2021. Tapi, berbagai masukan dan saran acara ini pameran ini sampai hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021,” ungkap Yanto Nunang, mantan ketua KBL, kepada wartawan di sela-sela persiapan pameran di Taman Kota Swaolsa Titen beberapa waktu lalu.

Anggota Komunitas Bonsai Lembata tampak antusias memboyong berbagai jenis tanaman bonsai untuk dipamerkan.

“Saya membawa 11 pot dari rumah untuk dipamerkan. Ini masih tahap pertumbuhan,”  tambah Eman Sinuor, sambil memperlihatkan sejumlah tanaman hasil kawin silang miliknya.

Para anggota komunitas lainnya pun menjelaskan nama spesies tanamannya. Bahkan, nama lokal, nama Indonesia dan nama Latin dijelaskan secara apik. Tampak mereka cukup menguasai penamaan spesies yang dikembangkan.

“Nama lokal, ya kami tanyakan ke orang-orang kampung. Bahkan, kadang kami harus bawa dengan tanamannya untuk ditunjukkan kepada orang yang cukup mengenal tanaman agar bias disebutkan nama lokalnya,” ungkap mereka.

Selain pameran tanaman bonsai, KBL juga membuka konsultasi pembuatan dan perawatan tanaman bonsai secara gratis. 

“Mungkin banyak yang berminat, tapi belum tahu cara membuat dan merawatnya,” ujar mereka, seraya menyatakan siap berbagi pengetahuan tentang bonsai.

Yang menarik, acara pameran ini pun didukung komunitas seni lainnya. Baik seni fotografi maupun music. Sehingga aktivis Komunitas Photografi Lembata (KOPRAL) juga mendirikan stand pamerannya. 

“Mulanya, kami mau buat sendiri. Tapi, saat ajukan permohonan ke kantor Camat, disampaikan bahwa ada pameran bonsai, sehingga kami bergabung saja,” ujar Andre Kriting, pengurus Kopral.

Yanto Nunang menambahkan bahwa pihaknya juga mengajak komunitas Hip Hop Lembata Foundation (HLF) untuk mengisi acara music di panggung pentas Swaolsa Titen. 

“Semoga tidak ada halangan, sehingga semua acara berjalan lancar. Tapi, semua harus taat protokol kesehatan,” tandasnya.

Koordinator KBL, Herman menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada Bupati Lembata, Thomas Ola untuk membuka kegiatan.

“Bapak Bupati maunya beliau sendiri yang buka. Hanya beliau masih tugas di luar daerah. Kami belum tahu siapa pejabat yang ditunjuk untuk buka kegiatan ini,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *