BLK Karitas Peduli Lembata Latih Puluhan Anak Bongkar Pasang Komputer dan Belajar Perangkat Lunak
LEWOLEBA, florespedia.id – Para instruktur Balai Latihan Kerja (BLK) Karitas Peduli Lembata rupanya tidak mau setengah-setengah melatih dan mendidik para peserta sampai mahir di bidang kompetensi yang akan mereka terapkan di dunia kerja.
Salah satunya yang dialami 16 orang peserta pelatihan dan pendidikan Komputer Operator Asisten.
Disaksikan media, Rabu, (6/10) di Gedung BLK Karitas Peduli, Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, Instruktur komputer Sr. Domitila Pulo Kilok, SSpS mengajari mereka detail komponen-komponen yang ada di dalam komputer.
Perangkat kerasnya terlebih dahulu dibongkar, mereka kemudian mengidentifikasi kabel input dan output di dalamnya, lalu setelah itu mereka merakit kembali perangkat yang sudah dibongkar tersebut.
“Ini merupakan kompetensi pertama dari program pelatihan komputer yang diikuti peserta berusia 18-20 tahun dari semua kecamatan di Lembata ini,” ungkapnya.
Unit kompetensi yang diterapkan di BLK Karitas Peduli Lembata merujuk pada Standar Kerja Kompetensi Nasional.
Di samping itu, para peserta juga dilatih memakai printer, mengoperasikan sistem operasi windows, mengoperasikan piranti lunak pengolah kata Word dan operasi Excel, dan terakhir para peserta dilatih mengoperasikan piranti lunak presentasi.
Menurut Suster Domitila pelatihan untuk masing-masing kompetensi sebanyak 54 jam dengan rincian lima jam penjelasan teori dan lima puluh jam praktik.
Kepala BLK Karitas Peduli Lembata Suster Margaretha Ada, SSpS, menegaskan para peserta pelatihan dan pendidikan diwajibkan masuk ke dunia kerja setelah menerima sertifikat dari BLK yang dikelola oleh Yayasan Gunthild Karitas Peduli dan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Lembata itu.
Dia melanjutkan, BLK Karitas Peduli membuka peluang bagi warga Lembata yang tidak sedang bekerja, tidak punya pekerjaan utama, tidak sedang di bangku sekolah alias pengangguran.
Selain pelatihan komputer, BLK Karitas Peduli Lembata juga membuka pelatihan dan pendidikan untuk program Busana Level 2, Program Tata boga dan Bahasa Inggris.
“Para peserta tak hanya dibekali skill (kemampuan) sesuai kompetensi mereka saja, tapi juga para instruktur membekali mereka dengan pengetahuan (knowledge) dan sikap (attitude),” katanya.