40 Pemandu Wisata Alam di Sikka akan Lakukan Trekking ke Puncak Gunung Egon

waktu baca 3 menit

MAUMERE, florespedia.id – Sebanyak 40 pemandu wisata alam yang terdiri dari pelaku wisata dan masyarakat dari desa wisata di Kabupaten Sikka akan melakukan trekking ke Puncak Gunung Egon di Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores NTT, Jumad (8/9).

Ke-40 pemandu wisata alam treking yang sudah dibekali dengan kemampuan dasar ini rencananya akan berangkat pada pukul 04.00 WITA dengan menggunakan Bus Pariwisata menuju kampung Blidit dan terus ke Andalan, sebuah dataran di kaki Gunung Egon sebagai start point pendakian menuju puncak Egon.

Salah satu peserta pemandu wisata ,Om Kumis Tattois, yang sering mendaki dan memandu berbagai kalangan yang mendaki ke Gunung Egon menjelaskan, untuk menuju puncak Gunung Egon yang merupakan salah satu gunung yang paling aktif di pulau Flores dengan ketinggian 1.703 mdpl (meter diatas permukaan air laut) ini membutuhkan waktu. 

Para peserta pemandu wisata alam treking lagi mempersiapkan tim untuk melakukan pendakian ke Gunung Egon pada Jumad(8/10). Foto : Istimewa

Lama perjalanan dari Maumere menuju Andalan memakan waktu 45 menit. Dari Andalan, para pemandu wisata mulai melakukan pendakian menuju puncak Gunung Egon dengan lama pendakian sekitar 2-3 jam menuju puncak, tergantung stamina dan pikiran positif para pendaki.

“Untuk mendukung pendakian, para pendaki di bekali dengan fasilitas pendukung seperti topi, logistik dan P3K ,” ujar Om Kumis Tattois yang sudah lama bekerja sebagai pemandu wisata alam di Gunung Egon.

Di jalur pendakian kita bisa melihat bunga Edelweis. Para pendaki akan menyusuri kawasan hutan Eucalyptus yang terus menanjak. Yang menarik adalah ketika berjalan di hutan tersebut kita akan merasakan tanah yang di pijak bergoyang seperti menginjak tanah berongga.

Jalur pendakian juga berisi pasir kerikil yang rapuh serta batu-batu cadas cukup besar yang sewaktu-waktu bisa lepas kapan saja.

Juga ada tanaman khas ketinggian Cantigi yang bisa di konsumsi.

Setelah tiba di bibir kawah yang cukup luas. Para pendaki akan melihat pada dinding kawah, banyak lubang rembesan abu vulkanik yang berbunyi mendesis. Sedikit menakutkan apalagi jika ditambah lolongan angin menghembus.

Budi dan Ali, peserta pemandu wisata alam dari Desa Koja Doi. Foto : Athy Meaq

Luas ke dalaman kawah kurang lebih 475 meter. Kawah ini berbentuk danau berwarna hijau karena genangan air hujan. Namun di musin panas airnya akan mengering.

Dari puncak gunung Egon kita bisa melihat panorama alam yang sangat indah. Kita bisa melihat Laut Flores di sebelah utara dan Laut Sawu di sebelah selatan, apalagi pada cuaca cerah, angin pegunungan terasa sejuk. Dan paling istimewa lagi adalah magma yang keluar dari kawah gunung berupa gas dan bunyi seperti mesin diesel yang tidak ada hentinya.

“Setelah menikmati keindahan alam dari Puncak Egon para pendaki akan kembali ke Andalan. Selain stamina yang cukup, langkah kaki juga harus lebih hati-hati karena melewati batuan bekas muntahan gunung api. Egon sangat indah. Aktivitas vulkaniknya luar biasa,” ujar Om Tattois

Setelah merasa lelah setelah melakukan pendakian, para pendaki juga bisa menikmati beberapa destinasi wisata yang ada di sekitar kaki Gunung Egon. Kita dapat menyaksikan bendungan area persawahan serta area perkebunan. Selain itu kita juga bisa berendam di air panas alami Blidit yang ada di tengah hutan dan menikmati keindahan agrowisatanya.

Budi, salah satu peserta pemandu wisata dari Desa Kojadoi mengatakan, secara fisik ia siap melalukan treking ke puncak Gunung Egon.

“Ini adalah pengalaman pertama lakukan treking ke Gunung Egon. Secara fisik, saya siap karena saya ingin menyaksikan keindahan puncak Gunung Egon. Karena selama ini yang kita tahu hanya melalui media sosial dan Instagram,” ujarnya.

Kontributor : Athy Meaq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *