Minim Akses Internet, Siswa SMPN Pruda Tempuh Perjalanan 75 Km ke Maumere Demi Ikut Asesmen Nasional

waktu baca 3 menit
Keterangan foto: Siswa SMP Pruda saat mengikuti Asesmen Nasional, Senin (4/10) pagi.

MAUMERE- Sebanyak 50 orang siswa dan 20 orang guru SMP Negeri Pruda, Desa Pruda, Kecamatan Waiblama, terpaksa menempuh perjalanan sejauh 75 Km ke Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, untuk mengikuti pelaksanaan Asesmen Nasional Berbabis Komputer (ANBK).

Mereka menggunakan 2 pick up dan 1 bis kayu menuju Kota Maumere, sehari sebelum pelaksanaan ujian ANBK, Minggu (4/10).

Kepala Sekolah SMPN Pruda, Moris Bura, S.Pd, mengatakan, kegiatan yang sedang diikuti oleh 50 siswa SMPN Pruda adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). 50 orang siswa ini merupakan siswa kelas 8 dimana 45 orang sebagai peserta dan 5 siswa sebagai peserta cadangan.

50 siswa peserta ANBK merupakan penentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Nama-nama peserta ANBK dikirim oleh kementerian melalui website ANBK.

Dikatakan Moris Bura, SMPN Pruda terpaksa mengikuti ANBK di Kota Maumere dikarenakan sekolah ini kesulitan mengakses jaringan internet dan juga listrik yang sering mengalami gangguan.

Kami buat kegiatan ANBK di Maumere karena memang di Pruda kami kewalahan soal jaringan internet, juga listrik yang sering mati hidup. Sehingga kami putuskan buat ANBK di Maumere. Bagaimana pun caranya, kami harus mencari lokasi yang bagus, untuk terselenggaranya ANBK,” ungkap Kepsek Moris Bura.

Lanjutnya, pelaksanaan ANBK di Kota Maumere ini didukung oleh orang tua siswa, mereka sukarela mengumpulkan uang seadanya untuk transport dan makan minum siswa selama 2 hari proses penyelenggaraan ANBK di Kota Maumere.

Dikatakan Moris Bura, ANBK ini dalam sehari 3 sesi pelaksanaan dikarenakan ketersediaan laptop sekolah 15 unit dan kapasitas pun hanya bisa diakses untuk 15 laptop. Sehingga setiap sesi ANBK diikuti oleh 15 siswa kelas 8.

“Dengan bermodalkan semangat, kami tetap berjalan, walaupun fasilitas kami dengan 15 unit chromebook dan 1 router dari kementerian. Seharusnya 45 siswa sekali jalan ujiannya, tetapi karena keterbatasan alat dan bahan untuk ujian, maka kami bagi dalam 3 sesi ujian,” ungkap Moris Bura.

Dikatakan Kepsek Moris Bura, untuk simulasi dan gladi bersih, tetap dilaksanakan di SMPN Pruda tetapi lokasinya bukan di sekolah tetapi 9 Km dari sekolah tepatnya di dalam kawasan hutan yang mendapat akses internet. Ini pun kesulitan karena kapasitas bandwith internet kecil.

Lanjutnya di Desa Pruda memang sudah ada tower mini bantuan Kominfo RI tetapi karena kapasitas bandwith kecil sehingga tidak bisa digunakan untuk pelaksanaan ANBK.

“Simulasi dan gladi bersih ANBK tetap kami jalankan di atas, kami tetap berupaya keluar dari sekolah mencapai jarak 9 Km, anak-anak sampai di tengah hutan untuk berusaha sukseskan kegiatan simulasi itu,” ungkap Kepsek Moris Bura.

Ia juga mengatakan, keinginan pemerintah untuk melaksanakan ANBK, agar dapat berjalan dengan bagus maka mohon diperhatikan juga ketersediaan jaringan internet dan fasilitas pendukung untuk sekolah di pelosok.

“Sangat besar harapan kami, pemerintah dengan melihat situasi begini dan menginginkan hajatan nasional ini tetap berjalan dengan bagus, mohon perhatian juga kami sekolah-sekolah di pelosok. Kekurangan kami paling pertama yakni internet, bandwithnya dinaikkan, lalu sarana seperti chromebook bisa ditambah sehingga ujian tidak memakan waktu seperti ini,” ungkap Kepsek Moris Bura.

Siswa kelas 8 SMPN Pruda, Anggelina Dua Barek mengatakan, dirinya baru pertama kali mengikuti ujian berbasis komputer.

Sekolahnya kesulitan akses jaringan internet sehingga pihak sekolah putuskan siswa kelas 8 ikut ANBK di Kota Maumere.

“Saya baru pertama kali ikut ujian ANBK, kami laksanakan ujian tidak di sekolah tetapi di Maumere karena jaringan internet susah. Tadi saat ujian saya bisa mengerjakan soal secara online untuk materi latihan, literasi dan survey karakter,” ungkap Anggelina Dua Barek.

Pantauan media ini pada Senin (5/10) pagi, tampak para siswa SMPN Pruda mengikuti ujian ANBK yang digelar di halaman rumah seorang guru dari SMPN Pruda. Sebuah tenda jadi dibangun di halaman rumah guru tersebut agar siswa bisa mengikuti ujian ANBK.

Tampak para guru SMPN Pruda dan seorang guru pengawas ujian mengawasi pelaksanaan asesmen ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *