16 Tahun UNIPA Indonesia Berbhakti bagi Nian Tana, Gereja dan Bangsa

waktu baca 4 menit

MAUMERE, florespedia.id – Segenap civitas akademika Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Indonesia merayakan Dwi Windu (16 tahun) kampus UNIPA Indonesia dengan menyelenggarakan misa syukur di Gereja Katedral St. Yoseph Maumere dan di launching UNIPA go Jesus oleh Campus Ministry Universitas Nusa Nipa di pelataran Gereja Katedral St. Yoseph Maumere, Minggu (19/9).

Perayaan misa syukur Dwi Windu kampus UNIPA Indonesia yang berlangsung di Gereja Katedral St. Yoseph Maumere itu di pimpin oleh Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr.

Dalam homilinya, Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr., menyampaikan, UNIPA pertama lahir 16 tahun yang lalu dalam remang-remang harapan yang terus menguat menjadi optimisme oleh orang-orang berani, tulus dalam hal ini para pencetus, pengelola UNIPA serta para peletak dasar, tentunya Nusa Nipa merupakan sebuah nama abadi yang kita kenal dengan Pulau Flores.

“Getaran cinta, betapa kesahajaan orang-orang UNIPA agar bersinar, bercahaya dalam ketulusan kesederhanaan untuk bangkit dari kegagalan maupun kelemahan. Dwi windu ini kita rayakan dengan seribu satu perkembangan dengan progres yang mengagungkan dari segi fisik maupun dari segi tata kelola yang handal, inovatif maupun profesional. Waktu terus berputar, Unipa dalam seluruh refleksi pada minggu ini menemukan wajahnya dalam cermin ketulusan betapa perjuangan masih panjang dan pergulatan idealisme itu terus berproses. Peringatan 16  tahun ini atas berkat dan kasih Tuhan yang tiada taranya, Unipa Go Jesus yaitu Unipa yang berjalan bersama Yesus dalam kasih Yesus di tengah zaman dengan segala kemajuan, bersiap bersama Yesus menjadi suatu kekuatan  besar bagi keluarga besar  lembaga UNIPA ( para pimpinan UNIPA,  Para Dosen, Mahasiswa ). Unipa pun berjalan bersama Yesus  dan semoga dalam  Yesus membangkitkan  seluruh harapan-harapan yang belum tercapai. Menghantarkan kita dengan Bhakti nyata untuk nian tana, gereja dan bangsa,” ujar Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr.

Sementara itu, Rektor UNIPA Indonesia, Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa angka delapan dan kelipatannya adalah angka istimewa. Angka 16  juga merupakan suatu kekuatan dalam menghadapi tantangan-tantangan baru dengan taktik dan strategi baru.


Misa syukur perayaan Dwi Windu (16 tahun) kampus UNIPA Indonesia di Gereja Katedral St. Yoseph Maumere, Minggu (19/9). Foto : Istimewa

“Hari ini kita merayakan misa syukur dalam rangka Dies Natalis ke 16 tahun. Angka delapan dan kelipatannya adalah angka istimewa. Dalam konteks usia manusia Dwi Windu juga menandai bahwa seseorang memasuki masa remaja, tentunya semua keberuntungan, pembaharuan dan niat yang baru ini menjadi berlipat ganda atau dua kali lipat sebagaimana makna angka delapan dan angka 16 sebagai angka kelimpahan,  angka 16 juga merupakan suatu kekuatan dalam menghadapi tantangan-tantangan baru dengan taktik dan strategi baru, untuk itu sesuai tema hari ini UNIPA go Jesus, maka hanya dengan Yesus sajalah kita bisa lewati tantangan zaman, hal ini linear dengan nilai paling utama yang ditanamkan oleh UNIPA adalah nilai religius sesuai ajaran agama yang dianut oleh warga kampus, untuk itu di Universitas Nusa Nipa setiap hari ada warga kampus yang beragama Katolik terbiasa berdoa Rosario, misa maupun koronka,” kata Angelinus Vincentius.

Dijelaskan, selama masa pendemi, UNIPA juga menerapkan model kuliah blended learning, selain itu UNIPA juga telah melaksanakan vaksinasi massal dengan 12.000 dosis vaksin bagi 6000 ribu warga guna terbentuknya (herd imunity) masyarakat Kabupaten Sikka. 

UNIPA  juga telah menerapkan program merdeka belajar, kampus merdeka di mana mahasiswa memilih mata kuliah sesuai dengan passionnya. Masih banyak langkah taktis dan strategis yang  telah dilakukan, termasuk dalam  proses upaya penegrian UNIPA. 

“Kami juga selalu ingat pesan Bapa Uskup Emiritus Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D agar UNIPA menjunjung tinggi nilai kekatolikan yang Universal dalam lingkungan kampus. Selanjutnya, saya mewakili Civitas Akademika Universitas Nusa Nipa Indonesia  mengucapkan terima kasih kepada pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa, pihak Gereja, pihak Pemerintah maupun umat/masyarakat atas dukungannya selama ini kepada kami. Sebagai manusia biasa, kami pun mengakui  masih ada kekurangan. Oleh karena itu kami mohon dukungan doa dari semua pihak agar UNIPA senantiasa terus  berbakti bagi Nian Tana, Gereja dan Bangsa,” harap Angelinus Vincentius.

Hadir dalam kesempatan itu, Drs. Sabinus Nabu selaku Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa, Drs. Alexander Longginus, selaku Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa, para wakil rektor, para dekan, para kaprodi, umat Paroki Katedral St. Yoseph Maumere dan segenap civitas akademika UNIPA Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *