46 Guru Honorer Korban Seroja di Lembata Terima Sumbangan dari Keuskupan Larantuka

waktu baca 3 menit

LEWOLEBA – Caritas Keuskupan Larantuka bekerja sama dengan Caritas Nasional memberikan bantuan uang tunai senilai Rp 2.000.000 bagi 46 guru honorer di Kabupaten Lembata.

Bantuan uang tunai itu disalurkan dengan memprioritaskan guru honorer yang terdampak langsung bencana alam Siklon Tropis Seroja di daerah itu.

Pimpinan Dekenat Lembata, Romo Sinyo da Gomez menjelaskan bahwa batuan tersebut bertujuan meringankan kesusahan para guru honorer yang selama ini mengabdi.

“Ini bantuan kemanusiaan untuk para guru honorer. Selama ini gaji mereka kecil, apalagi mereka juga imbas dari dampak Badai Seroja,” ungkap Sinyo Da Gomez di hadapan para guru honor penerima bantuan di Aula Gereja St. Maria Banneaux Lewoleba, Jumat (27/8). 

Menurutnya, guru honorer pantas menerima bantuan semacam ini, sebab mereka selalu mengabdi dalam situasi apapun, termasuk dalam keadaan bencana alam, sementara penghasilannya tidak mampu menopang ekonomi keluarga.

Sehingga, lanjutnya, sudah tepat uang tunai senilai jutaan rupiah itu diterima oleh mereka yang merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, para guru honorer. 

“Uang hasil donasi dari berbagai Keuskupan di Indonesia dan para donatur yang punya bela rasa kepada masyarakat terdampak bencana Seroja,” sebutnya. 

Direktur Caritas Keuskupan Larantuka, Romo Nus Welan menuturkan, bantuan kemanusiaan berupa uang tunai adalah bentuk perhatian atas pengabdian guru honorer.

Baginya, guru honorer adalah bagian tidak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri selain guru-guru ASN.

“Untuk Lembata ada 46 guru honorer yang dapat. Masing-masing terima dua juta rupiah, nanti terima bertahap yakni Agustus saat ini satu juta dan Februari 2022 satu juta lagi,” kata Romo Agus Welan kepada wartawan usai penyerahan bantuan di Aula St. Maria Banneaux Lewoleba, Jumat (27/8).

Romo Agus menjelaskan, total dana hasil sumbangan dari semua keuskupan di Indonesia serta para donatur sebesar Rp. 268.000.000. Tahap I Rp. 134.000.000, tahap II Rp.134.000.000.

“Jumlah penerima guru honor 134 orang. Di Adonara 88 orang dan Lembata 46 orang,” ujarnya. 

Sementara itu, Mariam Deram Lamataro, guru honor pada TK Cut Nyak Dien di Desa Tanjung Batu menuturkan bahagia.

“Selama ini kami guru honorer bekerja dalam diam walau gaji kami sangat terbatas. Kami tetap semangat untuk menyiapkan masa depan anak bangsa apapun keadaannya,” tutur Mariam dalam keadaan menangis sewaktu menerima bantuan dari Caritas ini.

Lebih jauh dia menghimbau agar para guru honorer di Kabupaten Lembata selalu bekerja dengan tulus meski di tengah bencana dan himpitan pandemi COVID-19.

“Kita memang guru honor tapi saya minta dalam bekerja kita jangan bersungut, jalani saja dengan tulus dan untuk apa yang diberikan Caritas kepada kita ini sebuah rasa syukur yang luar biasa. Terima kasih Caritas,”  ucap wanita beragama Islam ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *