Team Treacer Puskesmas Waipare, Sikka, Apresiasi Kapolsek Kewapante

waktu baca 2 menit

MAUMERE-Team Treacer Puskesmas Waipare dibawah koordinator Fransiska Queasita menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolsek Kewapnte, IPTU Yance Yauri Kadiaman yang telah  mengizinkan dua personilnya untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi dilapangan.

Pasalnya, team Treacer Puskesmas Waipare yang hendak melakukan swab bagi warga kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Desa Langir pada Sabtu (26/6) mendapat penolakan warga.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Kapolsek Kewapnte IPTU Yance Yauri Kadiaman yang telah mengizinkan dua personil atas nama Bripka Ade Salem dan Aipda Hadi Saputra untuk membantu kami. Untung ada aparat jadi warga merasa segan. Jujur kami benar-benar kewalahan menghadapi masyrakat ini,”ucap Fransiska Queasita koordinator Team Treacer Puskesmas Waipare, kepada media ini Sabtu(26/6) bertempat dihalaman Kantor Camat Kangae.

Fransiska Queasita mengatakan,Team Treacer melakukan pemeriksan swab di Desa Langir, Kecamatan Kangae dengan pertimbangan ada ODGJ yang kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi Positif COVID-19.

“Namun sesampainya team kami dilokasi, warga Desa Langir menolak sehingga team kami harus mencari lokasi lain untuk melakukan pemeriksaan swab kepada warga kontak erat.Kami pun meminta bantuan pihak keamanan Polsek Kewapante,”ucap Fransiska Queasita.

Hal ini diluar dugaan kami.Tapi  kami bersyukur atas bantuan dua personil ini semua bisa berjalan dengan lancar.

Sementara itu Aipda Hadi Saputra kepada media ini mengatakan Team Treacer melakukan pemeriksan swab di Desa Langir ditolak oleh warga setempat.

“Kami diminta bantuan untuk memdamping team  treacer.Pada saat kami kesana salah satu nakes mengatakan informasi dari Kepala Desa Langir menolak untuk melaksanakan pemeriksaan Swab disini,”ucap Aipda Hadi Saputra.

Team bersama aparat keamanan kemudian mengkonfirmasi kepala Desa Langir.

“Kepala desa membenarkan dan bapak desa mengatakan bukan dirinya tapi warga desa Langir yang menolak dengan alasan bahwa kami tidak mau warga kami tertular,”ungkap Hadi Saputra.

Team Treacer pun menkonfirmasi Camat Kangae, Yohanes Emil Sastriawan dan meminta izin untuk menggunakan halaman kantor Camat Kangae.

“Jadi dengan kejadian tersebut kami harus menyiapkan segala fasilitasnya sehingga warga yang kontak erat ini harus menunggu sampe sore  bahkan ada yang enggan untuk melakukan swab,” kata Hadi Saputra

Untuk diketahui, Kecamatan Kangae dengan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak  34 orang yang tersebar di Desa Watumilok, Desa Langir dan Desa Tanaduen.

Warga diharapkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan

Kontributor : Athy Meaq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *