Tingkatkan SDM, Anak Muda Satar Mese, Manggarai, Rintis Gerakan Literasi Pustaka Kampung Mata Wae

waktu baca 2 menit

RUTENG – Guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkelanjutan, beberapa anak muda Desa Mata Wae, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai, NTT, merintis gerakan literasi diberi nama ‘Pustaka Kampung Mata Wae’, Minggu (6/6/2021)

Gerakan tersebut juga merupakan kado memperingati hari lahir pancasila 1 Juni 2021 karena Pustaka Kampung Mata Wae tersebut didirikan pada tanggal 1 juni 2021.

Bersamaan dengan hari lahirnya pancasila, Desa mata wae akan melahirkan generasi-generasi berjiwa nasionalis sesuai nilai yang terkandung dalam pancasila.

Gerakan perdana Pustaka Kampung Mata Wae digelar pada hari sabtu 5 juni 2021 yang dihadiri oleh 37 orang yang terdiri dari siswa SD dan SMP.

Koordinator Pustaka Kampung Mata Wae Hendiardus Ardiano mengatakan, modal generasi muda tersebut, merajut semangat untuk memodelkan desa dari sektor pendidikan yaitu Merintis Pustaka Kampung Mata Wae.

“Pendidikan menjadi sebuah acuan dasar bahwa membangun bangsa dan negara bukan saja infrastruktur semata, melainkan membangun manusianya yaitu jiwanya dan badannya,” tegas Adriano.

Salah satu pemuda Desa Mata Wae, Tadeus Rolan menjelaskan di tengah maraknya pengunaan alat teknologi, SDM anak muda sekarang sangatlah minim.

“Sehingga dengan adanya pustaka kampung mata wae ini mampu merubah mindset anak-anak untuk lebih menambah wawasan yang berbasiskan ilmu pengetahuan. Dan gerakan literasi ini akan terus kita rawat, apalagi minimnya kualitas Sumber Daya Manusia anak anak muda jaman sekarang, ” ungkap Rolan.

Lanjut Rolan, meski fasilitas membaca kurang memadai, tetapi semangat juang kaum muda untuk membangun desa menjadi fondasi utama dalam gerakan.

“Buku-buku perdana yang di gunakan merupakan sumbangan dari Rumah Baca DeWengkong yang berada di desa kole, Kecamatan Satarmese Utara, Kabupaten Manggarai,” katanya.

Koordinator Rumah Baca DeWengkong, Rinoldus Padur, berharap, pustaka Kampung Desa Mata wae menjadi mitra dalam gerakan literasi. 

“Semoga para donatur bisa meberikan sumbangan demi melengkapi segala fasilitas di dalamnya,” tutup Rinoldus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *