Akibat Diserang Hama Tikus Warga Palue, Sikka, Terancam Kelaparan

waktu baca 4 menit

MAUMERE – Akibat serangan hama tikus yang melanda hampir seluruh wilayah kecamatan yang berada disebelah utara Pulau Flores itu pada bulan Maret lalu, warga 8 desa di Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT terancam kelaparan

Hal itu diakui Camat Palue, Lorensius Lise yang dikonfirmasi media ini pada Sabtu (5/6) pagi melalui telepon genggamnya.

“Iya, itu sekitar di 8 desa, itu lebih banyak desa-desa dipegunungan, terutama tanaman jagung itu bersih, hanya dua desa yang masih hanya setengah saja, tapi enam desa yang lain itu mulai usia sudah mau berbunga, tikus makan semua, jadi tidak ada lagi untuk mendapatkan hasilnya nanti karena dia makan mulai dari usia muda,” ujar Camat Palue.

Selain tanaman jagung, kata Lorensius, hama tikus juga menyerang tanaman pertanian umur pendek lainnya.

“Dua desa itu mungkin karena tanam kemudian jadi tidak semua lahan terserang hama tikus, sedangkan enam desa lainnya habis memang,” tandasnya lagi.

Ditambahkan bahwa meskipun warga Kecamatan Palue telah melaksanakan ritul adat tolak bala, tanaman jagung dan tanaman pertanian umur pendek lainnya tidak dapat diselamatkan dan dikuatirkan warga akan mengalami kekurangan stok bahan makanan pada tahun mendatang sehingga warga Kecamatan Palue terancam kelaparan.

“Iya, pasti terancam kelaparan karena salah satu makanan pokok warga Palue itukan umbi-umbian, jagung itu merupakan bahan makanan pokok yang kedua, tapi jagungnya sudah dihabiskan oleh hama tikus, maka itu akan terancam kelaparan nanti, biasanya kelaparan itu akan terjadi pada di bulan Oktober dan November, karena stok jagungnya sudah tidak ada,” ungkapnya lagi.

Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kecamatan Palue atas kejadian tersebut yakni dengan memberikan laporan kepada Pemerintah Kabupaten Sikka, namun hingga saat ini, Lorensius mengaku belum ada tindak lanjut berupa pemberian bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sikka.

Selain mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sikka, kata Camat Palue bahwa masyarakat Palue akan tetap berusaha dengan cara menjual hasil komoditi yang lolos dari serangan hama tikus.

Kepala Desa Maluriwu, Selestinus Laba yang berhasil dikonfirmasi media ini melalui telepon genggamnya pada Sabtu (5/6) siang juga turut membenarkan serangan hama tikus tersebut.

Kepada media ini, Selestinus mengatakan kejadian serupa juga pernah terjadi pada tahun 2020 lalu. Pada saat itu, hama tikus juga menyerang hampir semua lahan jagung di wilayah itu.

“Hampir semua lahan jagung petani di Desa Maluriwu ini semua dimakan tikus, kalau di rumah, hampir disetiap rumah penduduk itu, ya, namanya juga tikus ini jadi dia makan bukan hanya stok makanan yang ada di rumah, tapi juga pakian, seprei, pokoknya peralatan di rumah dia bisa menyerang,” ungkapnya.

Kejadian itu menurut Selesetinus sangat berpengaruh dengan stok bahan makanan khususnya jagung yang merupakan salah satu bahan makan pokok warga Palue.

“Panen jagung jadi berkurang bahkan kalau ada petani yang lahannya hanya 0,5 ha itu bisa saja ludes semua, tapi meskipun saat ini petani mengalami serangan hama tikus tadi tapi kita tidak mengalami kekurangan stok makanan karena stok pangan tahun kemarin itu masih ada, kemudian masih ada umbi-umbian,” ujar Selesetinus yang mengaku baru pulang dari Kota Maumere.

Meski demikian, dirinya juga berharap dengan kejadian itu Pemerintah Kabupaten Sikka dapat memberikan bantuan berupa bahan makan  kepada warga Desa Maluriwu khususnya dan Kecamatan Palue pada umumnya.

Sementara itu, Pj. Kepala Desa Rokirole, Benediktus Semba yang dikonfirmasi media ini pada Sabtu (5/6) melalui telepon genggamnya juga membenarkan kejadian itu.

“Bukan hanya di Rokirole saja tapi hampir seluruh desa, tapi di Rokirole itu memang  dari tanaman jagung, kacang ijo, ubi kayu dengan makanan-makanan dari tahun lalu itu tikus makan,” ungkap Benediktus.

Dikatakan bahwa hampir seluruh lahan pertanian di Desa Rokirole terserang hama tikus. Akibatnya, warga desa tersebut akan mengalami kekurangan stok pangan dan terancam kelaparan.

“Karena cadangan makanan persiapan untuk tahun depan sudah tidak ada karena jagung hampir satu kebun itu habis semua, tikus makan,” ujar Benediktus yang mengaku belum melaporkan kejadian itu ke pemerintah tingkat atas.

Dirinya juga mengaku bahwa saat ini Pemerintah Desa Rokirole sendiri belum bisa berbuat banyak untuk mengatasi kejadian tersebut dan berharap agar Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Pertanian melakukan pembasmian terhadap hama tikus yang menyerang tanaman warga. Selain itu, dirinya juga berharap agar pemerintah daerah memberikan bantuan bahan makanan kepada masyarakat Desa Rokirole.

Kontributor : Albert AquinaldoHama Tikus Serang Tana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *