Bupati Sikka Ajak Masyarakat Perangi DBD dengan Menjaga Kebersihan Lingkungan
MAUMERE – Meningkatnya jumlah kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) menunjukkan kurangnya kesadaran akan kebersihan.
Oleh karena itu, untuk mencegah DBD adalah tanggung jawab bersama mulai dari masyarakat hingga semua pihak, untuk memperhatikan kebersihan lingkungan mulai dari rumah masing masing.
Demikian dikatakan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo saat dikonfirmasi meningkatnya kasus DBD dan langkah pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah Selasa (18/10) siang.
“Kita jangan saling menyalahkan. Kuncinya adalah kebersihan lingkungan yang dimulai dari rumah masing masing,” kata Bupati Sikka.
Oleh karena itu, butuh kesadaran semua pihak untuk menjaga kebersihan, dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, yakni dengan mengubur barang bekas, menggunakan bubuk abate dan melakukan pemantauan jentik nyamuk.
“Mari berantas sarang nyamuk dengan menguburkan barang bekas, pakai abate dan lakukan pemantau jentik dengan menguras tempat penampungan air,” kata Bupati Sikka.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus menjelaskan sejak Januari hingga Oktober 2022, jumlah kasus DBD di Sikka mencapai 355 kasus dan 3 meninggal dunia.
“Akumulasi kasus DBD sejak Januari sampai Oktober 2022, terdapat 355 kasus dan 3 diantaranya meninggal dunia,” kata Herlemus.
Herlemus merincikan, Januari 122 kasus, Februari 69 kasus, Maret 41 kasus, April 30 kasus, Mei 22 kasus, Juni 10 kasus, Juli 10 kasus, Agustus 22 kasus, September 22 kasus, Oktober 7 kasus.
Tiga orang diantaranya meninggal dunia, yakni di Puskesmas Habibola, 1 kasus, Puskesmas Kopeta 1 kasus dan Puskesmas Beru 1 kasus meninggal dunia.
Untuk kasus yang meninggal dunia tambah Herlemus akibat dari orang tua atau keluarga pasien terlambat bawa ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis.
“Setiap pasien yang sakit panas wajib dicurigai sebagai DBD dan segera dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat,” kata Herlemus.
Kontributor : Athy Meaq.