Penjabat Bupati Lembata Minta Dukungan Gereja Atasi Kemiskinan
LEMBATA – Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa meminta Gereja memberikan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata untuk bergandeng tangan mengatasi pelbagai permasalahan pembangunan teristimewa masalah kemiskinan yang masih melilit masyarakat di daerah ini.
Marsianus mengatakan hal ini ketika menyampaikan sambutan pada Seminar 100 Tahun SVD Lembata yang mengusung tema “Mengendus Misi Gereja di Lembata, Setia, Tetap Berubah”. Seminar tersebut berlangsung Sabtu, 17 September 2022, di Aula Paroki Lamahora, Dekenat Lembata, Keuskupan Larantuka.
Tampil sejumlah Narasumber hebat yakni, Pater Dr, Bernard Boli Ujan, SVD, Pater Dr. Antonio Camnahas, SVD, Romo Edu Jebarus, Pr, Dr. Thomas Ola Langoday, SE.,M.si dan Mikhaela Udak.
Seminar menjadi menarik karena dipandu Moderator, Pater Charles Beraf, SVD dan Notulis, Albertus Muda Atun, S.Ag. Peserta seminar sekitar 300 orang utusan dari seluruh Paroki di Dekenat Lembata.
“Saya minta dukungan Gereja dalam hal ini para imam, suster, bruder, frater untuk secara bersama bergandeng tangan menangani masalah kemiskinan. Selain itu, masalah stunting juga butuh peran kita semua untuk mencegah dan mengatasinya. Karena saat ini jumlah stunting di Kabupaten Lembata mencapai 1000 orang. Mari kita atasi sesuai peran kita masing-masing,” pinta Marsianus Jawa.
Selama ini dilihat, ungkap Bupati Marsianus, hanya kaum ibu saja yang lebih peduli terhadap masalah stunting.
Padahal masalah sunting harus menjadi masalah kaum laki-laki juga. Karena angka stunting di Kabupaten Lembata masih tinggi.
“Peran kita semua sangat penting. Generasi Muda pranikah juga harusnya sejak awal merencanakan hal ini bagi anak-anak soal makanan bergizi agar mencegah masalah stunting,” katanya.
Pater Lukas Jua, SVD, dari Provinsial SVD Ende ketika mengawali seminar mengatakan, seminar ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan dan perayaan 100 Tahun SVD berkarya missi di Lembata.
Seminar ini juga untuk mengungkap catatan sejarah SVD memulai misi iman mewartakan Sabda di Lamalera oleh Pater Bernard Bode SVD. Kaum awam juga hadir disini jelas akan melihat catatan sejarah dan rekam jejak gereja lokal.
Menurut Pater Lukas, para misionaris melakukan karya misi iman di Tanah Lembata merupakan berkat, karya dan utusan dari Tuhan untuk mewartakan Sabda dan Injil.
“Kita semua hadir pada seminar ini juga ingin sharing atau napak tilas tentang karya iman para misionaris dan kita belajar untuk membangun karya pastoral masa depan. Dalam konteks misi modern saat ini ada berbagai masalah semisal kekerasan terhadap anak dan perempuan,” ujarnya.
Lebih lanjut Pater Lukas mengatakan, masalah Perdagangan orang menjadi masalah kita bersama untuk melakukan pencegahan dan advokasi. Kita butuh dialog dan komunikasi dengan kaum miskin untuk memahami persoalan yang tengah dihadapi.
Tapi, komunikasi saja tidak cukup. Mereka patut didengarkan. Menyuarakan suara profetis kenabian. Membantu orang miskin tanpa mengenal siapa dia. Bahkan komunikasi antar bangsa di dunia ini tanpa sekat dalam keteladanan iman kristiani.
Sementara Romo Deken Lembata, Sinyo Da Gomez mewakili Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung, PR membuka secara resmi acara Seminar 100 Tahun SVD Lembata.
Romo Sinyo menyatakan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada kita semua, khususnya Bupati Lembata karena bersedia mengikuti seminar ini.
Kehadiran Bupati merupakan wujud dukungan Pemda kepada Gereja. Ini bukti kerjasama untuk membangun umat dan masyarakat Lembata. Kita tidak berjalan sendiri-sendiri.
“Gereja harus berperan membangun berbagai aspek kehidupan baik di bidang pendidikan, Politik, Ekonomi serta bidang lainnya. Karena itu, seminar ini sangat penting untuk membicarakan berbagai hal untuk dibawa pulang demi membangun kehidupan iman dan mewartakan Sabda ke depan dalam spirit iman yang telah ditanamkan oleh misionaris SVD di Tanah Lembata,” pungkasnya.