UPT Cho-Sik Optimis Kontribusi Pendapatan Daerah Capai Rp 250 Juta di Tahun 2022
MAUMERE-Unit Pengelola Terpadu (UPT) produksi Choklat Sikka (Cho-Sik) terus berkembang dan mulai ekspansi ke beberapa pusat perbelanjaan di Labuan Bajo Manggarai Barat.
Penerimaan pasar terhadap produksi Cho-sik membuat optimis akan memenuhi target Rp 250 juta, untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari produksi Cho-sik.
Penegasan ini disampaikan Kepala UPT Cho-sik, Saifun kepada Florespedia ,Selasa (12/7) siang, terkait upaya dalam mendongkrak PAD di tahun 2022.
“Kami ditarget Rp 250 juta untuk PAD di Tahun 2022. Kami optimis akan mencapai target itu, melihat upaya dan penerimaan pasar terhadap produk Cho-sik saat ini,” kata Saifun.
Saifun menjelaskan saat ini produk Cho-sik yang paling laris di pasaran adalah coklat batangan dan coklat bubuk. Dimana hampir setiap hari ada yang belanja dengan rata rata diatas Rp 1 juta per hari.
Selain itu melakukan ekspansi ke Labuan Bajo Manggarai Barat, seperti hotel hotel mewah dan juga Cafe Bacarita milik Anggota DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat.
Selain itu untuk lokalan Maumere, menitipkan di beberapa pusat perbelanjaan seperti Roxy, Rejeki Expres dan di Pusat Jajanan Cinderamata bahkan ada permintaan individu di luar Kabupaten Sikka.
“Kami sistem order 2 minggu sekali dengan sistem titip. Kalau laku baru bayar dalam 2 minggu sekali,” kata Saifun.
Selain itu menggandeng kelompok tani kakao, LSM dan akademisi dalam melakukan pendampingan kepada petani kakao dalam mengedukasi pola fermentasi kakao.
“Kami juga sosialisasi dan edukasi petani kakao, terkait pola fermentasi yang baik, agar mempertahankan kualitas yang baik,” ujarnya.
Saifun berharap, kepada UKM dan Bumdes di Sikka agar memanfaatkan bahan setengah jadi produksi Cho-sik untuk membentuk branch sendiri dari masing Bumdes atau UKM.
Kontributor: Athy Meaq.