Puluhan Mahasiswa Fakultas Pertanian UNFLOR Dibekali Teknik Budidaya Hortikultura Metode Irigasi Tetes
Foto : Kelompok Moeda Tani Farm sedang memberikan materi terhadap puluhan mahasiswa Fakultas Pertanian UNFLOR Jurusan Agro Teknologi, Sabtu (12/2) siang. Foto : Athy Meaq
MAUMERE, FLORESPEDIA.id – Sebanyak 20 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Flores (Unflor) Jurusan Agro Teknologi, dibekali teknik budidaya tanaman hortikultura oleh Kelompok Moeda Tani Farm, Sabtu (12/2) siang.
Petrus Efronsius Nong Lalan (39) selaku Manager Umum Moeda Tani Farm, dalam tatap muka bersama puluhan mahasiswa Fakultas Pertanian UNFLOR mengatakan, pertanian adalah sektor yang menjanjikan.
Faktor penting adalah pengolahan lahan. Yakni yang pertama mendeteksi unsur hara tanah yang akan dikelola sebagai tempat pengembangan budidaya tanaman hortikultura.
Dijelaskan, dengan pengolahan lahan menggunakan traktor, setelah itu mulai dilakukan pemilihan bibit yang akan digunakan, untuk disemai. Dilakukan pemasangan mulsa dengan mengatur jarak tanam.
“Kalau semua dilalui secara baik, maka dipastikan akan memperoleh hasil panen yang maksimal serta sudah pasti untung,” kata Petrus Alumni Pertanian di Jepang ini.
Divisi Nutrisi dan Pengendalian Hama Penyakit, Moeda Tani Farm, Hando Amando (30) mengatakan dalam pengembangan tanaman hortikultura, diperlukan penanganan hama dan yang maksimal, pemupukan yang tepat.
“Perlu penanganan nutrisi dan hama penyakit, agar hasil produksi meningkat. Perlu pengawasan dari awal tanam hingga masa panen,” kata Amando.
Alumni Arafah International Centre For Agriculture Training (AICAT) Israel, menjelaskan penanganan nutrisi dan hama penyakit menentukan hasil produksi.
“Penanganan nutrisi dan hama penyakit sangat menentukan hasil produksi dari setiap tanaman,” kata Amando.
Jenis tanaman tomat, rawan hama ulat dan penyakit karat daun. Sedangkan untuk tanaman cabe, rawan hama lalat buah dan penyakit antraknosa. Untuk jenis tanaman bawang bisa diserang hama, ulat daun dan penyakit moler.
Untuk penanganan hama, diberikan insektisida untuk semua jenis tanaman. Sedangkan untuk jenis penyakit diberikan penanganan, seperti pemberian fungisida dan bakterisida.
“Untuk takaran dosisnya, disesuaikan dengan usia tanaman dan tingkat serangan hama penyakit pada tanaman,” kata Amando.
Divisi Jaringan dan Teknologi Irigasi Tetes Moeda Tani Farm, Paulus Mick, menjelaskan pentingnya sistem jaringan irigasi tetes.
“Teknologi dan jaringan irigasi sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang tanaman. Diperlukan kajian, penelitian, ketekunan dan kerja keras,” kata Mick.
Irigasi tetes, membutuhkan pipa dan asesoris lainnya. Termasuk teknologi asesor pendeteksi unsur hara tanah dan sistem pemupukan.
“Teknologi irigasi tetes sedikit lebih mahal. Tetapi jauh lebih untung, karena jaringan bisa dipakai hingga lebih dari 5 tahun, baru diganti,” ujarnya.
Dimana teknologi automat menghemat waktu dan tenaga hingga 80 persen. Dimana 80 persen dikendalikan teknologi dan 20 tenaga manusia.
“Semua dikendalikan teknologi. Mulai dari siram, pemupukan, mendeteksi unsur hara tanah, takaran air, takaran pupuk dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Kontributor : Athy Meaq