Ketua Forkoma PMKRI NTT: Kue Pariwisata Labuan Bajo Harus Dinikmati Masyarakat Lokal
LABUAN BAJO – Masyarakat Manggarai Barat khususnya dan Nusa Tenggara Timur (NTT) umumnya boleh berbangga dengan predikat yang disematkan kepada Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium.
Hanya saja, kebanggaan itu tidak berarti apa-apa jika ‘kue’ pariwisata Labuan Bajo justru hanya dinikmati orang luar, dan masyarakat lokal hanya menjadi penonton.
Demikian ditegaskan Ketua DPD Forkoma PMKRI (Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) Provinsi NTT, Aloysius Min, dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Forkoma PMKRI NTT, di Labuan Bajo, Sabtu (11/12) malam.
“Apa yang kita banggakan jika pariwisata ini tidak kita nikmati?” kata Aloysius Min.
Ia pun mengajak peserta Rakorda Forkoma PMKRI NTT, secara khusus membahas hal ini. Sebab persoalan tersebut pula yang melatarbelakangi pihaknya memilih Labuan Bajo sebagai tempat pelaksanaan Rakorda perdana ini.
“Pertemuan ini, diharapkan membedah khusus soal ini. Jangan sampai kita membanggakan destinasi wisata super premium Labuan Bajo, tetapi tidak ada satupun dari antara kita yang menikmati itu,” tegasnya.
Hal tersebut, lanjut Aloysius Min, sejalan dengan salah satu tujuan penting pelaksanaan Rakorda, yakni penguatan ekonomi anggota.
“Jadi selain memperkuat konsolidasi organisasi, kegiatan ini juga sangat penting sebagai momentum untuk bersama-sama mewujudkan kemandirian ekonomi anggota,” kata Aloysius Min.
“Forkoma (PMKRI) sebagai rumah bersama. Untuk itu mari kita saling suport dan saling mendukung satu sama lain,” ajaknya.
Selain jajaran pengurus DPC Forkoma PMKRI Kabupaten/ Kota se-NTT, tampak hadir pada pembukaan Rakorda Forkoma PMKRI NTT di antaranya Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, Wakil Ketua DPRD Nagekeo Yos Dhenga, dan Branch Director Politician Academy NTT 1 Stefanus Gandi.
Rakorda Forkoma PMKRI NTT ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut.