Pemkab Sikka Akan Kembangkan Tanaman Jagung di Lahan 10 Ribu Hektar
MAUMERE- Pemerintah Kabupaten Sikka akan mengembangkan tanaman jagung seluas 10 ribu hektar di 6 kecamatan tahun 2021 dan 2022 mendatang. Program ini atas dukungan pembiayaan dari Bank NTT.
Untuk itu pembiayaan atau pinjaman dari Bank NTT adalah untuk menyukseskan tanaman jagung di Sikka, akan dikawal ketat agar dana itu tepat sasaran dan peruntukannya agar petani bisa sejahtera.
Penegasan ini disampaikan Bupati Sikka Ftansiskus Roberto Diogo dalam acara sosialisasi pembiayaan ekosistem pertanian di Kabupaten Sikka oleh Bank NTT, bertempat di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Rabu (8/12) siang.
“Saya akan kawal sendiri program ini. Saya akan kerahkan Pol PP kawal program ini sampai sukses. Agar dana pembiyaan jangan dipake bayar hutang,” tegas Bupati Sikka.
Dimana selama ini banyak yang kredit di bank untuk kepentingan konsumtif bukan produktif. Karena itu petani selalu dibebani hutang sehingga sulit untuk sejahtera. Petani harus fokus dan tekun agar bisa panen dua kali dalam satu tahun.
“Banyak yang pinjam untuk konsumtif bukan produktif. Karena itu petani harus mampu menahan diri, paling lama satu tahun sudah bisa sukses,” ujarnya.
Dalam ekosistem pertanian, petani adalah tokoh utama sebagai pelaku. Bank NTT mendukung dari pembiayaan sedangkan pemerintah menjamin ketersediaan air, bibit, pupuk dan pestisida.
“Pemerintah menjamin ketersediaan air, bibit, pupuk dan pestisida. Kita akan beli mobil untuk bor air. Dimana lahan petani yang produktif kita akan bor air di situ,” kata Bupati Sikka.
Dari 10 ribu hektar pengembangan tanaman jagung di Sikka, tentu akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Untuk 2021 sampai 2022 akan mengembangkan 6 ribu hektar.
Kepala Divisi Kredit dan Konsumen PT. Bank NTT, K. Johannis Tadoe mengatakan Bank NTT sudah membahas hal itu bersama pemerintah Provinsi NTT, terkait pembiayaan Bank NTT untuk pengembangan tanaman jagung di NTT.
Target pemerintah Provinsi NTT untuk pemgembangan tanaman jagung di atas lahan seluas 9.142 hektar. Tersebar di 300 kecamatan dan di 1.932 desa yang target pembiyaannya dari Bank NTT.
“Sebelumnya saya bersama Pak Dirut Bank NTT sudah bertemu pak Bupati, dan pak Bupati sudah sampaikan akan mengembangkan tanaman jagung seluas 10 ribu hektar di Kabupaten Sikka,” kata Johannis.
Berdasarkan data yang sudah terverifikasi oleh Bank NTT di 9 Kabupaten di NTT ada 453,78 hektar. Dengan jumlah petani 376 orang yang akan dilakukan pembiayaan oleh Bank NTT di Tahun 2021 hingga 2022.
“Tapi minta maaf pak Bupati data sementara yang kami terima untuk Sikka baru seluas 2,56 hektar dengan jumlah petani 10 orang,” kata Johannis.
Johannis berharap agar pemerintah Kabupaten Sikka bersama Bank NTT secara bersama sama untuk memperbaiki data yang sudah disampaikan untuk pembiayaan di musim tanam Desember sampai dengan Maret yang akan datang.
Sedangkan untuk oftaker sudah ada 3 di NTT yang bekerja sama dengan Bank NTT yang terlibat dalam pembiayaan ini. Dalam berbagai sosialisasi oftaker (pelaku usaha) siap mengambil jagung produksi para petani.
Kontributor Athy Meaq.