Dorong Masuk KEN, Bupati Sikka Minta Festival Jelajah Maumere Punya Ciri Ikonik yang Melekat

waktu baca 2 menit

Sikka-Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, menegaskan agar Festival Jelajah Maumere (FJM) tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial semata. Hal ini ia sampaikan saat membuka resmi FJM di Lapangan Umum Kota Baru, Rabu (17/9/2025).

Festival yang berolangsung hingga Sabtu (20/9) ini menurutnya harus memiliki nilai dan keberlanjutan. Ia mendorong agar FJM bisa menembus Kharisma Event Nusantara (KEN), kalender resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk festival unggulan nasional.

“FJM harus masuk kalender Kementerian Pariwisata, masuk KEN,” kata Bupati dengan penuh semangat.

Untuk itu, ia mengingatkan perlunya konsistensi tema dan adanya ikon yang melekat kuat dengan festival ini. Ikon tersebut, lanjutnya, sebaiknya dibahas bersama seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan kebudayaan agar menjadi ciri khas FJM di masa mendatang.

“Kalau kita bicara FJM, harus langsung teringat pada ikon kita,” tegasnya.

Bupati juga meminta agar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bersama stakeholder melakukan evaluasi pasca-FJM tahun ini untuk menetapkan ikon serta strategi branding yang jelas.

sementara itu, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Sikka, Even Edomeko mengatakan, festival ini telah diselenggarakan tiga kali dan pada tahun ini mengangkat tema Wini Ronan(g) atau Lumbung Benih.

“Lumbung itu berkaitan dengan ketahanan pangan. Kami dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memandang dari perspektif kebudayaan. Hal ini karena kebundayaan di Sikka lahir dan bertumbuh dari tradisi bertani dan berladang. Pada saat kita menyiapkan lahan, ada tari dan nyanyi lewat tradisi sako seng. Demikian pun saat menanam kita memiliki ritus dan juga acara. Pada proses perawatan tanaman, juga ada ritus merawat tanaman. Tentang kebudayaan, tugas kami adalah melestarikan kebudayaan,” ungkapnya.

Kadis Pariwisata juga menyampaikan terima kasih kepada para sponsor yang mendukung terselenggaranya Festival Jelajah Maumere 2025.

Sebelumnya, kepada media, Even Edomeko mengatakan, panitia menargetkan 5.000 pengunjung selama festival. Rangkaian acara meliputi ritus budaya bertani, seni tari, musik, pameran kuliner lokal, hingga aktivitas partisipatif seperti Fun Run, Fun Bike, Lomba Fashion Show, dan Lomba Mobil Hias.

Berbagai komunitas, sanggar seni, desa wisata, pelaku UMKM, sekolah, perguruan tinggi, hingga instansi pemerintah dijadwalkan turut ambil bagian.

“Kami berharap Festival Jelajah Maumere bisa menjadi wadah kebanggaan bersama, sekaligus momentum untuk meneguhkan identitas budaya kita yang berakar dari tanah dan benih,” ujar Even Edomeko.

Pantauan media ini, acara pembukaan turut dihadiri Wakil Bupati Sikka Simon Subandi Supriadi, Kapolres Sikka AKBP Bambang Speno, sejumlah anggota DPRD, para para pimpinan OPD serta tamu undangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *