Pembangunan Puskesmas Nanga Dimulai, Bupati Sikka: Harapan Baru bagi Layanan Kesehatan di Lela

waktu baca 3 menit

Sikka-Harapan masyarakat Kecamatan Lela akan hadirnya fasilitas kesehatan yang lebih layak akhirnya terjawab. Pemerintah Kabupaten Sikka resmi memulai pembangunan Gedung Puskesmas Nanga yang berlokasi di Desa Lela, Kecamatan Lela.

Prosesi peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, SH, pada Senin (14/07/2025) pagi, menandai dimulainya proyek yang telah lama dinanti masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Juventus menyebut pembangunan ini sebagai “sebuah harapan baru bagi pelayanan kesehatan di Kecamatan Lela”, yang memiliki potensi besar tidak hanya di bidang kesehatan, tapi juga pariwisata, perikanan, dan kelautan.

Ia mengapresiasi semua pihak yang telah mendorong dan mendukung realisasi proyek ini, serta menegaskan pentingnya menjaga komitmen, integritas, dan kepatuhan terhadap regulasi selama proses pembangunan berlangsung.

“Saya minta seluruh proses pembangunan ini berjalan sesuai aturan dan tidak boleh terkendala oleh persoalan hukum. Kepatuhan terhadap regulasi adalah kunci agar pembangunan fisik ini berjalan lancar dan dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” tegasnya.

Proyek senilai Rp 6,4 miliar yang dikerjakan oleh CV. Bintang Pertama ini bersumber dari dana APBD, dan dijadwalkan selesai pada 31 Desember 2025, dengan masa pekerjaan konstruksi selama 180 hari kalender. Namun demikian, Kepala Dinas Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus, optimis pembangunan bisa rampung lebih cepat dari target jika seluruh pihak bekerja maksimal.

Herlemus menyebut pembangunan ini adalah jawaban atas penantian panjang masyarakat. Gedung lama Puskesmas Nanga yang dibangun pasca-gempa 1993 sudah tidak lagi representatif dan tidak mampu menunjang layanan kesehatan secara maksimal.

“Gedung ini bukan sekadar bangunan fisik, tapi simbol dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat,” ujar Herlemus.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan berlapis yang melibatkan pengawas teknis, Inspektorat, serta masyarakat. Dalam perencanaan awal, puskesmas ini akan digunakan untuk layanan rawat jalan, tetapi desainnya memungkinkan pengembangan menjadi layanan rawat inap di masa mendatang. Ke depan, keberadaan puskesmas ini juga diharapkan mampu mendukung Rumah Sakit St. Elisabeth Lela dan membuka peluang pengembangan pusat pelatihan tenaga kesehatan untuk dikirim ke luar negeri.

Selama masa pembangunan, layanan kesehatan Puskesmas Nanga akan dialihkan sementara ke Gedung Akper St. Elisabeth yang berada di kompleks RS St. Elisabeth Lela.

Prosesi peletakan batu pertama diawali dengan ibadat sabda oleh Pastor Paroki Lela, RD Arkadius Dhosa, dan penyambutan adat oleh tokoh adat Gregorius Tamela. Hadir dalam acara ini sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, termasuk Kadis Kominfo Awales Syukur, Camat Lela Konstantinus Soru, serta unsur TNI/Polri, tenaga medis, dan para kepala desa.

Dengan semangat kolaboratif dan pengawasan yang ketat, pembangunan Puskesmas Nanga diharapkan dapat diselesaikan tepat waktu dan menjadi tonggak peningkatan layanan kesehatan yang berdampak langsung terhadap penurunan angka stunting, gizi buruk, dan angka kesakitan lainnya di Kecamatan Lela.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *