Menteri Kebudayaan Tinjau Gua Jepang Fatusuba, Pemprov NTT Dorong Penetapan Cagar Budaya

waktu baca 2 menit

Kupang-Menteri Kebudayaan Fadli Zon bersama Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma melakukan kunjungan ke Gua Jepang Fatusuba di Kampung Bonen, Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, pada Sabtu sore.

Turut mendampingi rombongan antara lain Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT Ambros Kodo, Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Noldi Pelokila, serta Pendeta GMIT Mizpa, Pdt. Otniel Dani Liu, dan Ibu Pdt. Desy Takengkeng.

Setelah mendapat penjelasan singkat, Menteri Kebudayaan dan Wakil Gubernur NTT mengenakan peralatan keselamatan seperti helm, sepatu bot, dan senter sebelum menyusuri lorong-lorong gua. Meski kondisi di dalam gua becek, lembap, dan licin, keduanya tetap bersemangat untuk mengeksplorasi situs bersejarah tersebut.

Gua Jepang Fatusuba, yang diperkirakan berusia sekitar 80 tahun, memiliki nilai sejarah penting sebagai bekas tempat persembunyian dan markas militer Jepang saat Perang Dunia II di kawasan Pasifik. Temuan gua ini pertama kali diinformasikan oleh Pendeta GMIT Mizpa di Kampung Bonen.

Dalam kunjungannya, Menteri Kebudayaan menyampaikan harapannya agar situs ini bisa dilestarikan dengan melibatkan masyarakat dan komunitas lokal, serta mendorong agar Gua Fatusuba ditetapkan sebagai Cagar Budaya, melalui proses penelitian dan kajian mendalam.

Sementara itu, Wakil Gubernur Johni Asadoma menyampaikan apresiasi atas perhatian Kementerian Kebudayaan terhadap situs ini dan menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT untuk segera mengumpulkan data pendukung, dengan melibatkan masyarakat, akademisi, dan perguruan tinggi, guna mempercepat proses penetapan situs tersebut sebagai Cagar Budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *