Kunjungi SMA/SMK di Ende: Ansy Lema: Kemajuan Pembangunan NTT Harus Ditopang Riset, Inovasi dan Peningkatan SDM
ENDE-Bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dari PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema selalu mengunjungi sekolah-sekolah di setiap safari politiknya.
“Kepedulian saya kepada dunia pendidikan menggerakkan saya untuk mengunjungi sekolah-sekolah bertemu para siswa dan para guru. Memberikan motivasi, bercerita, mendengar harapan dan impian mereka,” ungkap Ansy Lema.
Hal ini seperti kembali muncul dalam safari politiknya di Ende sejak Kamis, 5 September 2024. Tiba di Ende, Ansy langsung mengunjungi almamaternya Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Syuradikara. Berturut-turut setelahnya, Ansy mengunjungi SMA Islam Muthmainah dan SMA Katolik St. Petrus Ende. Ansy dijadwalkan akan mengunjungi beberapa sekolah lagi sebelum melanjutkan safari di wilayah lain.
“Saya kalau pergi ke satu kota, satu kabupaten, hampir pasti saya selalu singgah di sekolah. Kenapa? Karena saya ini sejatinya adalah juga pendidik. Saya pernah jadi guru. Tapi gurunya di universitas di Jakarta. Saya mengajar di tiga kampus,” jelas Ansy Lema yang pernah menjadi dosen di tiga kampus besar sekaligus itu, yakni Universitas Nasional (Unas), Universitas Paramadina, dan Universitas Budi Luhur (UBL).
Ansy mengaku, dirinya selalu mengunjungi SMA/SMK karena merupakan Kewenangan Provinsi. Ini adalah amanat dari Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
“SMA/SMK adalah kewenangan provinsi atau gubernur sehingga ketika terpilih saya akan fokus pada: peningkatan keterampilan anak didik. Yang berikut peningkatan kesejahteraan dan kapasitas guru. Pendidikan vokasi dan pendidikan karakter itu penting, ukungan sarana dan prasarana tak kalah penting,” paparnya.
Dalam kunjungan singkatnya ke sekolah-sekolah itu, Ansy Lema sering kali menyempatkan diri berdialog dengan siswa-siswa yang berani mengacungkan tangannya dan maju ke depan. Kemudian mantan aktivis 98 tersebut akan bertanya apa cita-cita siswa-siswa itu.
Ketika pertanyaan itu terjawab, saat itulah Ansy mulai memberikan beberapa kata-kata motivasi. Ia berpesan berpesan agar para siswa mengejarnya dengan gigih dengan jalan giat belajar, disiplin, dan tak lupa berdoa. Karena, menurutnya, tidak ada kesuksesan yang didapat dengan cara instan.
“Tidak ada kesuksesan lewat jalan pintas. Tidak ada kesuksesan yang instan. Semuanya melewati proses yang panjang. Ada kristalisasi keringat baru kemudian orang mencapai sukses,” katanya berulang-ulang di beberapa sekolah.
Tak lupa, Ansy juga kerap bercerita bagaimana dirinya bisa menjadi anggaota DPR RI periode 2019-2024 bahkan terpilih kembali untuk perioden berikutnya. Dia mengatakan hal itu tidak didapat dengan cara mudah, tapi ada proses yang harus dilaluinya dengan disiplin.
Dukungan Sektor Pendidikan
Di kesempatan lain, politisi muda kelahiran Kota Kupang ini selalu mengatakan fondasi pembangunan ekonomi di NTT harus dibangun di atas tiga sektor primer: pertanian, peternakan, dan perikanan/kelautan. Dia kerap menyebutnya sebagai ganti kepanjangan NTT, yakni Nelayan Tani Ternak.
Ketiga sektor vital tersebut dapat diperluas jangkauan manfaatnya jika dapat didukung sektor pendidikan. Menurut Ansy, pendidikan ini dapat memberikan sentuhan integrasi knowlegde dalam pembangunan ekonomi lewat pengembangan riset dan inovasi.
“Kampus, SMA/SMK dan keberadaan institusi pendidikan sangat penting melalui riset dan peningkatan kualitas SDM. Mereka harus diajak untuk berpartisipasi aktif bangun NTT,” ujar Ansy.
Putra asli NTT berdarah campuran Ende (Flores) dan Belu (Timor) ini mengaku senang dapat berkunjung ke sekolah-sekolah untuk berbagi cerita dan memberi motivasi.
Bahkan rasa senang itu semakin membuncah ketika dia berhasil membangkitkan senyum di wajah siswa-siswi SMA/SMK yang disebutnya sebagai masa depan NTT tersebut.
“Senyum mereka adalah semangat dan energi kemajuan NTT di masa depan,” kata Ansy Lema.