Kemendes PDTT Latih Warga Desa, Kader Digital dan Pendamping Desa di Sikka Produksi Konten Video Pembelajaran untuk Angkat Potensi Desa

waktu baca 4 menit
Keterangan foto:Suasana penyampaian materi dalam pelatihan pembuatan konten video pembelajaran dari Kemendes PDTT.

MAUMERE-Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menunjukkan komitmennya dalam memajukan potensi desa melalui pelatihan peningkatan kapasitas produksi konten video pembelajaran berbasis komunitas yang digelar di Aula Hotel Silvya Maumere, Kota Maumere, Kabupaten Sikka.

Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Pusat Kementerian Desa dan PDTT
Choiril Akbar, mengatakan, pelatihan yang berlangsung dari 29 Agutus-5 September 2024 ini diikuti oleh peserta dari 4 desa, Kader Digital, Duta Digital tingkat kabupaten, serta ada peserta dari Pendamping Lokal Desa, Pendamping Desa, serta Tenaga Ahli Pendamping masyarakat di Kabupaten Sikka. Total ada 32 peserta

“Penyelenggara kegiatan ini ada di bawah program P3MD dengan sumber dana Bank Dunia yaitu kegiatan di Akademi Desa untuk kegiatan konten kreator,” ujarnya.

Dikatakan Choiril Akbar, untuk jenis kegiatannya melakukan pembelajaran secara langsung menjadi konten kreator, diawali dengan bina suasana, lalu materi perspektif desa untuk mendukung video pembelajaran terkait SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan), pengambilan footage, produksi video, ada evaluasi dan produksi.

“Nanti di 8 hari kegiatan ini pada hari kelima ada tim dari Jakarta dari PT Firma yang akan membuat video-video pembelajaran agar teman-teman peserta, konten kreator ini menjadi lebih paham untuk membuat video lebih estetik, lebih tertata, lebih bagus dan menjual,” ujarnya.

Menurut Choiril Akbar, tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini yakni teman-teman konten kreator sebagai salah satu unsur kelompok dimana ketika ada musyarawah dusun dan musyawarah desa, mereka ini menjadi bagian yang harus diikutkan karena mereka ini warga desa, dipilih oleh kepala desa dan agar mereka bisa mempromosikan, memviralkan seluruh kegiatan-kegiatan yang ada agar bisa dilihat oleh dunia luar.

Dengan demikian, konten-konten positif yang mengangkat keunikan dan kekayaan desa-desa di Indonesia dapat diketahui secara luas.

Lanjutnya, dari hasil video pembelarannya itu, kita harapkan mereka bisa meniru dari video-video yang sudah ada di aplikasi OVP (Online Video Platform) Akademi Desa.

Keterangan foto:Praktek lapangan oleh para peserta pelatihan pembuatan konten video pembelajaran yang digelar Kemendes PDTT.

“Ke depan, kegiatan-kegiatan yang akan dirumuskan dan dijadikan satu kegiatan oleh desa tercantum di dokumen RKPDes dan dianggarkan di APBDes itu bisa APBDes nya lebih berkualitas terutama melalui dana desa,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan pelatihan serupa ini berlangsung di berbagai kabupaten dan provinsi. Nantinya akan kami pilih peserta yang aktif, peserta yang kami nilai bisa produksi video. Pada bulan Oktober 2024 nanti, akan kami undang untuk mengikuti Training of Trainer di Jakarta.

“Mereka ini nanti akan menjadi kepanjangan tangan Kemendes menjadi konten kreator yang menularkan ilmunya kepada warga lainnya,” jelas Choiril Akbar.

Pelatih Nasional dari Unsur Akademisi dari Univeritas NU Jakarta, Nurul Fauziyyah mengatakan, pelatihan ini berlangsung selama 8 hari. Pada 4 hari pertama, akan lebih banyak memperdalam teori dan konsep dasar mulai dari membuat skrip/naskah , cara membuat story line, pengambilan footage.

“Bukan hanya teori yang kami ajarkan tetapi langsung praktek. Untuk story line dan skenario, setiap desa membuat video pembelajaran dengan tema masing-masing yang harus diangkat menggambarkan ciri khas dari desa itu. Contoh pengelolaan bank sampah, lontar dan lainnya,” ujarnya.

Dikatakan Nurul Fauziyyah, pada proses pembelajaran hari ini, juga sudah praktik langsung pengambilan footage di Taman Monumem Tsunami Maumere. Dengan demikian tidak hanya teori, tetapi kita saling sharing membagikan pengalaman.

“Para peserta sangat aktif, penerimaan materi mereka juga baik, tadi dalam forum bukan hanya dari pelatih nasionalnya yang aktif memberikan pengalaman dan pengetahuan tetapi para pesertanya juga aktif,” ungkapnya.

Lanjut Nurul Fauziyyah, harapnya pihaknya keaktifan peserta tidak hanya berhenti pada pelatihan namun justru setelah ini bisa memproduksi video tentang desa secara aktif.

“Nantinya ini akan ada festival video pembelajaran dan pemenangnya akan diundang ke festival ini. Harapannya teman-teman bisa menjadi konten kreator yang bisa membawa nama baik bagi desa,” ujarnya.

Sementara itu, Maria Regina dari Unit Kerja Pusat Pelatihan SDM Desa Kemendes PDTT, menyampaikan bahwa kegiatan di Hotel Silvya ini dalam rangka peningkatan kapasitas produksi video pembelajaran tingkat desa yang tujuannya adalah untuk membantu teman-teman di Kabupaten Sikka terutama pada 4 desa yang terpilih agar mereka bisa membuat video pembelajaran.

“Mungkin awalnya secara sederhana, yang jelas untuk membantu mengangkat potensi-potensi yang ada di desa masing-masing. Harapannya supaya potensi yang ada di desa bisa dikenal secara luas dan bisa menjadi praktik baik, menjadi contoh bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *