Terekam Gempa Tornillo, Sistem Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki Diduga Sedang Tertekan

Flores Timur -Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur masih berada pada Level IV (Awas). Laporan terbaru Badan Geologi, Senin (8/9/2025), menunjukkan adanya dinamika signifikan pada sistem vulkanik, termasuk terekamnya gempa tornillo yang dianggap sebagai salah satu sinyal penting dalam aktivitas gunung api.
Gempa tornillo diketahui muncul akibat pergerakan fluida seperti gas atau magma di celah sempit conduit, disertai tekanan tinggi yang terjebak dalam sistem vulkanik. Kepala Badan Geologi, Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc., menjelaskan bahwa jenis gempa ini jarang muncul dan memiliki sifat khas.
“Tornillo pernah muncul saat awal-awal Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi pertama kali. Kemunculannya sering dianggap sebagai sinyal penting bahwa sistem gunung api sedang berada dalam kondisi tertekan dan berpotensi menuju erupsi, meskipun tidak selalu langsung diikuti oleh letusan,” jelas Wafid, Senin (8/91/2025) malam.
Dalam laporan pengamatan periode 7–8 September 2025, tercatat 2 kali gempa tornillo, selain 25 kali gempa vulkanik dalam, 14 kali gempa low frequency, 16 kali gempa tremor non-harmonik, serta sejumlah aktivitas kegempaan lainnya. Kondisi ini mengindikasikan sistem magmatik masih belum stabil, dengan suplai gas dan magma yang terus berlangsung.
Selain itu, hasil pemantauan tiltmeter selama satu minggu terakhir menunjukkan tren inflasi atau penggembungan tubuh gunung, meski pada hari terakhir terdeteksi penurunan signifikan. Data GNSS juga mengindikasikan adanya pergerakan magma dari kedalaman lebih dalam menuju area lebih dangkal.
Secara visual, gunung api mengeluarkan asap putih dengan ketinggian 50–1000 meter dari puncak, dan beberapa kali terjadi guguran. Badan Geologi menegaskan aktivitas Lewotobi Laki-laki masih tinggi sehingga statusnya tetap di Level IV (Awas).
Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 6 km, serta 7 km sektoral barat laut–timur laut dari pusat erupsi. Warga juga diimbau mewaspadai banjir lahar saat hujan deras, terutama di aliran sungai berhulu di puncak gunung seperti Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
Badan Geologi mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang, menggunakan masker saat hujan abu, dan hanya mengikuti informasi resmi dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera atau situs Magma Indonesia.