Gedung MUI Sikka Dibangun, Bupati Juventus: Ini Ruang Dialog dan Simbol Persatuan

waktu baca 2 menit

Sikka-Pembangunan gedung Sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sikka resmi dimulai hari ini, Sabtu (14/6/2025), melalui prosesi peletakan batu pertama di Jalan Wairklau, Kelurahan Kotauneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, memimpin langsung prosesi tersebut bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa gedung yang dibangun tidak hanya berfungsi sebagai kantor semata, melainkan menjadi simbol ruang dialog, kerja sama, dan koordinasi lintas elemen masyarakat.

“Banyak tokoh dan pendahulu telah berkontribusi besar bagi pembangunan Sikka. Apa yang sudah dirintis akan terus kita lanjutkan. Spirit dan semangat pluralisme harus menjadi contoh bagi daerah lain,” ungkap Bupati Juventus.
“Pemerintah juga sangat bersyukur atas kontribusi semua kalangan, khususnya MUI Kabupaten Sikka,” tambahnya.

Ketua DPRD Sikka, Stef Sumandi, turut memberikan apresiasi terhadap pembangunan ini. Ia menyebut bahwa pendirian kantor MUI merupakan bentuk penghargaan atas peran penting MUI dalam menjaga keharmonisan dan pluralisme di masyarakat.

“Ini adalah bentuk penghormatan terhadap MUI sebagai wadah ulama, cendekiawan, dan tokoh masyarakat yang berperan aktif dalam pembangunan daerah,” ujarnya.

Ketua MUI Kabupaten Sikka, Muhammad Iksan Wahab, mengungkapkan bahwa rencana pembangunan ini sudah lama dinantikan, sejak era kepemimpinan Abah Rasid. Ia berharap keberadaan gedung ini akan memperkuat pelayanan MUI kepada umat.

“Selama ini kegiatan MUI seperti surat-menyurat dan rapat masih dilakukan di rumah Ketua MUI. Dengan gedung yang lebih representatif, kami berharap pelayanan akan lebih maksimal dan terkoordinasi,” katanya.

Ketua Panitia Pembangunan, Ahmad Karno, dalam laporannya menyebutkan bahwa total anggaran pembangunan gedung mencapai Rp2,163 miliar. Hingga saat ini, dana yang telah terkumpul sebesar Rp160 juta, berasal dari kontribusi masjid-masjid se-Kota Maumere, organisasi Islam, lembaga pendidikan, serta donasi dari pengurus dan panitia.

“Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Sikka atas hibah tanah seluas 400 meter persegi yang menjadi lokasi pembangunan kantor MUI ini,” tutur Karno.

Acara peletakan batu pertama ini turut dihadiri Ketua dan anggota DPRD Sikka, perwakilan Forkopimda, tokoh agama lintas iman, serta masyarakat setempat yang antusias menyambut pembangunan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *