170 WNA Terjaring Operasi Imigrasi, Terbanyak dari Nigeria dan Kamerun

JAKARTA-Direktorat Jenderal Imigrasi mengamankan 170 warga negara asing (WNA) dari 27 negara dalam Operasi Wira Waspada yang digelar pada 14–16 Mei 2025 di wilayah Jadetabek. Operasi ini menyasar pelanggaran keimigrasian yang kian marak dan meresahkan masyarakat.
Dari hasil operasi, 25 WNA tidak dapat menunjukkan dokumen perjalanan, 25 lainnya diduga memberikan keterangan palsu, 24 memiliki sponsor fiktif, dan 10 orang kedapatan overstay atau melebihi izin tinggal.
Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, menyatakan bahwa operasi ini digelar berdasarkan laporan masyarakat serta hasil intelijen lapangan.
“Tim melakukan penyisiran di sejumlah apartemen, kafe, dan pusat perbelanjaan di Jakarta. WNA yang diamankan saat ini tengah didalami di ruang detensi Ditjen Imigrasi,” ungkapnya dalam konferensi pers, Jumat (16/5/2025).
WNA terbanyak berasal dari Nigeria (61 orang), disusul Kamerun (27), Pakistan (14), Sierra Leone (12), Pantai Gading (8), dan Gambia (8). Mereka diduga melanggar UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, khususnya Pasal 78 dan Pasal 123, dengan ancaman pidana hingga 5 tahun penjara dan denda hingga Rp500 juta.
Selain sanksi pidana, para pelanggar juga terancam dikenakan tindakan administrasi berupa deportasi dan pencantuman dalam daftar penangkalan.
Operasi ini merupakan yang ketiga pada 2025, setelah sebelumnya digelar di Bali, Maluku Utara, dan kawasan industri Morowali dan Tobelo. Sepuluh kantor imigrasi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok ikut dilibatkan.
Yuldi menegaskan komitmen imigrasi dalam menjaga kedaulatan hukum:
“Kami tidak akan mentolerir WNA yang menyalahgunakan izin tinggal. Kami juga mengimbau para pengelola properti untuk melaporkan keberadaan WNA sesuai ketentuan.”
Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menambahkan bahwa operasi serupa akan terus digelar secara rutin:
“Ini bagian dari upaya menjaga ketertiban dan mencegah tindak kriminal yang melibatkan WNA,” tegasnya.
Artikel story ini kerjasama Kantor Imigrasj Maumere dan Florespedia.id