Wabup Sikka Tinjau Pasar Alok, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli akibat Maraknya Pasar Liar

waktu baca 2 menit
Keterangan foto:Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi saat berdialog dengan para pedagang di Pasar Alok, Kamis siang (15/5/2025).

Sikka-Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi didampingi Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Sikka, Verdinando Lepe, melakukan peninjauan langsung ke Pasar Alok pada Kamis siang (15/5/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Wabup berdialog dengan para pedagang untuk menyerap aspirasi dan mengetahui langsung kondisi pasar.

Dalam dialog yang berlangsung, para pedagang menyampaikan sejumlah keluhan, terutama sepinya aktivitas jual beli di Pasar Alok. Menurut Marsel Gego, salah satu pedagang, hal ini disebabkan oleh maraknya pasar-pasar liar di Kota Maumere yang mengurangi minat pembeli datang ke Pasar Alok.

“Pasar Alok semakin sepi karena banyak pasar liar. Kami harap pemerintah segera menertibkan pasar-pasar itu,” ungkap Marsel.

Marsel juga meminta kepada Wabup dan dinas terkait agar menyediakan lapak khusus bagi pedagang eceran. Selama ini, mereka harus bergabung dengan pedagang grosir yang membuat penataan pasar tidak optimal.

“Kami minta tolong siapkan tempat tersendiri bagi kami para pengecer supaya kami tidak bergabung dengan pedagang grosir. Selama ini belum ada, tata kelola pasar belum bagus,” ujarnya.

Keterangan foto:Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi saat berdialog dengan para pedagang di Pasar Alok, Kamis siang (15/5/2025).

Senada dengan Marsel, Andreas, pedagang ikan, juga mengeluhkan lambatnya perputaran barang di Pasar Alok. Ia menyebut telah mengikuti anjuran pemerintah untuk berjualan di pasar resmi (Pasar Alok), namun justru mengalami kerugian.

“Modal saya besar, beli ikan satu ekor Rp400 ribu, tapi harus tiga hari baru bisa habis. Pemerintah harus bantu kami dengan meramaikan kembali pasar,” katanya.

Menanggapi keluhan para pedagang, Wakil Bupati Simon Subandi menegaskan bahwa penataan pasar menjadi bagian dari program 100 hari kerja bersama Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago.

Ia mengakui masih banyak pedagang yang berjualan di tempat yang tidak semestinya seperti di atas got dan di pinggir jalan.

“Ini jadi catatan penting. Banyak pedagang alihfungsikan ruangan di dalam pasar untuk tidur dan masak, sementara jualannya malah di luar. Ini yang akan kita tata ulang,” jelasnya.

Ia pun telah meminta Kadis Perindagkop dan UMKM untuk segera melakukan penataan serta membangun beberapa lapak baru dengan memisahkan antara pedagang grosir dan eceran agar tidak saling tumpang tindih.

Terkait pasar-pasar liar, Wabup Subandi menegaskan bahwa penertiban akan segera dilakukan, termasuk eks Pasar Geliting.

“Pasar Alok harus jadi pusat aktivitas ekonomi Kota Maumere. Kami akan tambahkan lampu penerangan dan memperbaiki fasilitas umum agar pasar bisa beroperasi hingga malam hari,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *