Headline

GMNI Sikka Gelar Demo Ketiadaan Dokter Anestesi di RSUD Tc Hillers Maumere yang Berujung Ibu Hamil Meninggal

waktu baca 3 menit

Sikka-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sikka pada Jumat (11/04/2025) siang, menggelar aksi demo dengan mendatangi Kantor DPRD Sikka.

Aksi demo dari GMNI Cabang Sikka ini terkait ketiadaan dokter anestesi yang berujung meninggalnya seorang ibu hamil dan bayi dalam kandungan, Rabu (9/5/04/2025) di IGD RSUD Maumere.

Aksi demo di halaman Kantor DPRD Sikka nyaris ricuh karena mahasiswa menuntut masuk ke dalam ruangan DPRD yang sementara berlangsung penutupan Rapat Paripurna II Masa Sidang II dan Rapat Paripurna Istimewa III Masa Sidang II Tahun Sidang 2024/2025.

Setelah bernegoisasi dengan aparat kepolisian dan Sat Pol PP dan Damkar, mahasiswa dizinkan masuk ke dalam ruang paripurna untuk beraudiensi dengan Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Anggota DPRD serta Direktur RSUD Tc Hillers Maumere.

Ketua GMNI Cabang Sikka, Yohanes Maro mengatakan, pihaknya meminta pemerintah dan rumah sakit untuk segera mendatangkan dokter anestesi.

Dikatakannya, GMNI dan masyarakat tidak mau membutuhkan penjelasan panjang lebar tetapi membutuhkan bukti konkrit kehadiran dokter anestesi.

“Hari ini di RSUD Maumere belum ada dokter anestesi. Justru karena hari ini ketiadaan dokter anestesi, hari ini kita datang. Kita mendesak segera mendatangkan dokter anestesi, tidak peduli apapun model kerja sama yang dilakukan pemerintah dengan rumah sakit disini,” ujar Yohanes Maro.

Lanjut Yohanes Maro, pemerintah diminta untuk tidak menunda karena kebutuhan dokter anestesi sangat darurat.

“Semakin kita menunda kita tidak tahu sebentar malam mungkin saja ada yang meninggal karena ketiadaan dokter anestesi. Ini situasi darurat karena itu penanganannya darurat. Tidak bisa menjelaskan hanya koordinasi. Kita butuh hal konkret,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago mengatakan, dirinya mengapresiasi setinggi-tingginya atas kepedulian dan kontribusi dari mahasiswa yang konsen terhadap isu-isu sosial.

Ia mengatakan, problem yang sudah terjadi berkaitan dengan dokter anestesi sudah sejak Januari 2025 dimana di Januari, kita mempunyai 2 orang dokter anestesi, namun mereka mengambil keputusan untuk mengundurkan diri.

Dalam proses itu, kami sebagai kepala daerah terpilih karena tahu benar dengan ketiadaan dokter anestesi akan berdampak pada pelayanan publik.

“Saya juga trenyuh karena berkaitan juga dengan nyawa manusia,” ungkapnya.

Kata Bupati Juventus, pihaknya kemudian mengambil inisiatif untuk berkomunikasi dengan 2 dokter itu. Dalam proses dialog itu, sudah ada titik temu secara informal, karena ini berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang vital. Ada beberapa tuntutan yang mereka sampaikan kepada kami, kami menyanggupi tuntutan mereka dan kami sampaikan bahwa tuntutan mereka terkait insentif, terkait pembagian jasa kami komitmen untuk urusan itu. Kami sepakat berkaitan dengan insentif itu ada kenaikan,” ujarnya.

Dikatakan Bupati Juventus, selanjutnya ada pertemuan melalui zoom dengan Kemenkes, namun dalam pertemuan itu tidak ada titik temu, keputusan yang sudah disepakati akhirnya berubah. Kedua dokter anestesi itu merasa tidak mau lagi mengabdi di Kabupaten Sikka.

“Dalam proses deadlock, ketika ada agenda kami dengan semua kepala daerah dan gubernur ke Jakarta, ketiadaan dokter anestesi diisi dengan peminjaman dokter anestesi dari RSUD Aeramo, jadi pelayanan tetap ada. Di sela-sela kunjungan di Jakarta, kami bertemu dengan Kemenkes. Dalam proses pertemuan itu, sebenarnya di awal ada tarik ulur panjang, kemudian kita diskusi dan minta dan dijanjikan dikasih 2 dokter,” ungkapnya.

Ia menambahkan, proses dokter anestesi itu tidak semudah kita membeli tiket pesawat. Ada tahapan, dan rangkaian sistem yang harus dibereskan.

Lanjutnya, tahun ke depan kita berencana untuk investasi jangka panjang dengan menyekolahkan dokter yang ada untuk mengambil spesialis dan membuat perjanjian kerja sama agar ke depan tidak muncul masalah yang serupa lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Exit mobile version