Andalkan Google Maps saat Mendaki Gunung Egon, 4 WN Prancis Tersesat di Hutan Gunung Egon
Sikka-Sejumlah 4 orang wisatawan asal Prancis dilaporkan tersesat saat melakukan pendakian di kawasan wisata alam Gunung Api Egon di Desa Egon Buluk, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.
Kapolres Sikka melalui Kasie Humas Polres Sikka, Iptu Yermi Saludale kepada media, Sabtu (12/04/2025) pagi, mengatakan, keempat wisatawan asal Prancis itu diduga tersesat karena mengandalkan aplikasi Google Maps tanpa didampingi oleh pemandu lokal, meski sebelumnya telah diimbau untuk menggunakan jasa pemandu.
“Perisitiwa tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian pada Jumat,11 April pukul 19.30 Wita oleh seorang sopir. Yang menyampaikan bahwa 4 warga negara asing asal Prancis yang baru saja melakukan pendakian Gunung Egon tidak kunjung kembali ke penginapan,” ungkapnya.
Lanjutnya, mendapat laporan tersebut, personel polisi Polsek Waigete bersama Pokdarwis Desa Egon Buluk segera melakukan pencarian. Tim tiba di lokasi pada pukul 20.30 Wita dan menyisir area sekitar gunung.
“Setelah hampir tiga jam pencarian, keempat wisatawan akhirnya ditemukan selamat pada pukul 23.45 Wita di bagian selatan badan Gunung Egon,” ungkapnya.
Identitas keempat wisatawan itu yakni, Fanny Briens (32 tahun), Brice Kermarec (32 tahun), Juliette Kermarec (29 tahun) dan Paul Mathieu (29 tahun). Keempatnya berasal dari Saint Sebastien, Prancis.
Lanjut Iptu.Yermi Saludale, dari hasil penelusuran, diketahui sebelum pendakian dimulai, pemandu lokal telah mengarahkan agar para wisatawan menggunakan jasa pemandu lokal. Namun, arahan tersebut tidak diindahkan.
“Mereka memilih untuk mendaki secara mandiri hanya bermodalkan petunjuk dari Google Maps, yang akhirnya menyebabkan mereka kehilangan arah saat perjalanan turun,” ungkapnya.
Lanjutnya, setelah berhasil ditemukan, para wisatawan langsung diarahkan kembali ke penginapan mereka di Budi Sun, Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete, untuk berisitirahat.
“Kami mengimbau kepada seluruh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, agar selalu mematuhi prosedur keselamatan dan menggunakan jasa pemandu lokal saat melakukan pendakian guna menghindari kejadian serupa,” tambahnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan