Warga Desa Ladogahar Desak Kejari Sikka Usut Dugaan Mangkraknya Proyek Air Bersih IKK Nita

Maumere – Puluhan warga Desa Ladogahar mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Maumere, Jumat (24/1/2025), untuk menyerahkan surat pengaduan terkait dugaan mangkraknya proyek jaringan air bersih IKK Nita yang tak kunjung selesai.
Mereka mendesak pihak kejaksaan segera mengusut tuntas dugaan penyimpangan dalam proyek yang didanai pinjaman daerah sebesar Rp 3,5 miliar lebih tersebut.
Proyek yang dimulai pada 19 November 2021 itu seharusnya memberikan akses air bersih kepada warga Desa Ladogahar dan Desa Bloro, Kecamatan Nita. Namun, hingga kini proyek tersebut belum selesai, memicu kekecewaan warga yang merasa kebutuhan dasar mereka diabaikan.
“Kami sangat kecewa karena hingga sekarang proyek ini masih terbengkalai. Tiga bak penampung air, dua di Desa Ladogahar dan satu di Desa Bloro, belum selesai dikerjakan. Bahkan, bak utama di lokasi mata air belum rampung, dan jaringan listrik untuk mesin pompa air pun belum dipasang,” kata Edita Dua Lodan, perwakilan warga, usai menyerahkan surat pengaduan.
Edita juga mengungkapkan bahwa meskipun jaringan sambungan rumah (SR) telah terpasang di tiap rumah, tanpa aliran air, fasilitas tersebut hanya menjadi pajangan semata. Warga mencurigai adanya indikasi penyimpangan dana dalam proyek tersebut, mengingat progresnya yang jauh dari harapan.
Surat pengaduan diterima oleh Yuni, petugas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kejari Maumere, yang memastikan laporan akan segera ditindaklanjuti.
“Kami berharap pihak kejaksaan dapat memeriksa pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini dan memberikan kejelasan kepada masyarakat,” tambah Edita.
Warga Ladogahar dan Bloro kini menanti langkah konkret dari pihak kejaksaan untuk mengusut dugaan penyimpangan ini, demi memastikan proyek vital tersebut dapat segera diselesaikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.