Seorang Pemuda 25 Tahun di Sikka Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pondok Kebun, Tinggalkan Pesan yang Ditulis di Papan
FLORESPEDIA.ID-Peristiwa gantung diri kembali terjadi di Kabupaten Sikka. AAA seorang laki-laki berusia 24 tahun, yang beralamat di Urunatargun, Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tergantung pada seutas tali di pondok kebun pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 08.00 WITA.
Kapolres Sikka melalui Kasie Humas, AKP.Susanto kepada media ini mengatakan, korban AAA pada hari Jumat (7/6/2024) sekitar pukul 20.00 WITA, keluar dari rumah orangtuanya tanpa pamit dengan menggunakan sepeda motor milik korban. Orang tua korban berpikir bahwa mungkin korban sudah pergi ke rumahnya di Maumere, sehingga orang tua korban tidak mencari korban.
Pada hari Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 08.00 WITA, Saksi 1 (bapak kandung korban) pergi di kebun korban dan setelah tiba di pondok kebun milik korban, ia kaget melihat korban dalam posisi tergantung dengan seutas tali nilon warna biru terlilit dilehernya yang diikat pada kayu bubungan pondok kebun.
“Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan mengeluarkan aroma tak sedap. Bapak kandung korban langsung pulang ke rumahnya dan menyampaikan kejadian tersebut kepada saksi lain dan keluarga,” ungkap AKP.Susanto.
Lanjutnya, atas kejadian tersebut masyarakat langsung melaporkan kejadian tersebut di Pospol Talibura dan pihak Polres Sikka sudah mendatangi TKP, mengamankan TKP dan menghubungi Tim Identifikasi Polres Sikka.
Pihaknya juga telah melakukan olah TKP oleh Tim Identifikasi Polres Sikka yang dipimpin oleh Kapolsek Waigete, Iptu I Wayan Artawan dan Paur Identifikasi Polres Sikka, Bripka Kristoforus Suhri.
Kata AKP.Susanto, di lokasi kejadian, pada papan mahoni yang berada di dalam pondok kebun milik korban tersebut terdapat tulisan yang berbunyi “BAPAK JANGAN MABUK LAGI, JAGA SAYA PUNYA ANAK” ANO, diduga ditulis oleh korban menggunakan arang bara api.
Ia menambahkan, dokter Puskesmas Tanarawa juga telah melakukan visum luar terhadap korban dan menurut penyampaian dari Dokter Puskesmas Tanarawa bahwa di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda – tanda kekerasan.
“Saat ini jenazah korban telah disemayamkan di rumah duka milik orang tua korban di Urunatargun, Desa Ilinmedo. Pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan outopsi terhadap tubuh korban,” tambahnya.