Temui Kemenkop, Pemkab Sikka Ajukan Bantuan Rumah Produksi Kemasan untuk Produk UMKM
JAKARTA-Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, yang di dampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Kopersi UMKM Sikka Yoseph Benyamin, bertemu dan berkonsultasi dengan Deputi Bidang Usaha Mikro Kementrian Koperasi dan UKM RI Sutamo.
Kedatangan Penjabat Bupati Sikka dalam rangka konsultasi terkait rencana inovasi kemasan produk UMKM Kabupaten Sikka yang berlangsung di ruang rapat Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenko dan UKM RI lantai 7 Jakarta Pusat belum lama ini.
Saat kunjungan ke Kemenkop dan UKM RI Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, juga didampingi Kasat Pol PP Sikka Ferdinandus Lepe, Kabag Hukum Setda Sikka Fransiskus Herpianus serta staf.
Penjabat Bupati Sikka Adrianus dalam paparannya menjelaskan di Kabupaten Sikka punya hasil Produk UMKM sangat tinggi khusus di sektor makan minum.
Tapi salah satu kendala yang dihadapi pelaku UMKM di Kabupaten Sikka yakni dalam mengembangkan usaha yakni kemasan dan biaya produksi mahal.
Diakhir paparannya Penjabat Bupati Sikka Adrianus memohon kepada Kementerian Koperasi dan UKM RI khusus Deputi Bidang Usaha Mikro untuk diberi bantuan berupa layanan kemasan untuk UMKM di Kabupaten Sikka.
Menanggapi pemaparan Penjabat Bupati Sikka, Deputi Bidang Usaha Mikro Sutamo yang didampingi Kepala Bidang Usaha Mikro Kemenkop dan UKM RI menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Sikka khusus Penjabat Bupati Sikka. Ia menyampaikan, merespon permohonan bantuan rumah produksi kemasan.
“Mudah-mudahan kedepanyan semuanya bisa berjalan lancar sehingga ditahun 2024 kabupaten Sikka memiliki Rumah produksi layanan Kemasan,” ungkapnya.
Sementara Kadis Perdagangan dan Koperasi dan UMKM Kabupaten Sikka Yoseph Benyamin mengungkapkan, saat ini pemerintah Kabupaten Sikka sudah mengajukan proposal permohonan untuk mendapatkan alokasi dana tugas pembantuan kepada Kementrian Koperasi dan UKM RI melalui Deputi Bidang Usaha Mikro.
“Kita berharap di bulan April 2024 sudah mendapat informasi. Kabupaten Sikka tahun 2024 akan mendapat dana tugas pembantuan sebesar Rp 1,4 miliar. Dari Rp 1,4 miliar di dalamnya termasuk peralatan kemasan, bahan baku kemasan, tenaga konsultan dan design-designya. Sedangkan kita hanya siapkan bangungan gedung untuk layanan kemasan produk UMKM,” ujar Yosef Benyamin.
Di Kabupaten Sikka lanjut Benyamin produk UMKM lebih banyak produk makan minum, kalau sudah punya layanan kita berharap kekurangan masyarakat teristimewa produk UMKM kemasan mahal bisa diatasi.
“Karena produk makan minum kita nilai jualnya terlalu tinggi. Contoh kripik pisang kalau produk lokal lebih mahal dari produk luar. Di Kabupaten Sikka biaya produksi mahal karena kemasannya. Kalau ada kemasan kita akan tekan biayannya bisa bersaing dengan produk yang berasal dari luar daerah. Karena saya jamin kwalitas produk lokal jauh lebih bagus.”ujar Benyamin.